Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rp147 Miliar untuk Beli Mobil Menteri, Pemerintah Dinilai Boroskan Uang Rakyat

Fahreza Rizky , Jurnalis-Jum'at, 23 Agustus 2019 |08:20 WIB
Rp147 Miliar untuk Beli Mobil Menteri, Pemerintah Dinilai Boroskan Uang Rakyat
Ilustrasi (Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Kebijakan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) yang menganggarkan uang Rp147 miliar untuk pengadaan mobil dinas baru bagi presiden, menteri dan pejabat setingkatnya terus menuai kritik. Menurut pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah kebijakan itu pemborosan uang rakyat.

Trubus Rahadiansyah yang merupakan akademisi dari Universitas Trisakti Jakarta mengingatkan pemerintah jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial.

"Jangan sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Apakah itu kesannya enggak pemborosan, menghambur-hamburkan uang," kata Trubus saat berbincang dengan Okezone, Jumat (23/8/2019).

Trubus mengatakan, masyarakat Indonesia masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Anggaran negara harusnya difokuskan ke peningkatan kesejahteraan rakyat dalu.

Baca juga: PKS Kritik Pengadaan Mobil Dinas Baru Menteri: Pemerintah Sebaiknya Berempati ke Rakyat

Trubus menilai pemerintah perlu mengevaluasi kebijakan tersebut. Jangan sampai keputusan yang dikeluarkan justru menghasilkan masalah baru.

"Ini kita udah banyak fasilitas dan akhirnya menimbulkan kecemburuan sosial. Kebijakan ini perlu suatu keputusan matang, jangan kemudian kita hanya pencitraan," tandasnya.

Baca juga: Rp147 Miliar Dialokasi Beli Mobil Dinas Baru, Gerindra: Pemerintah Jangan Tunasosial

Pengadaan mobil dinas baru untuk menteri sudah dimulai pada medio Maret 2019 dan kini proses lelang tendernya sudah selesai. Berdasarkan informasi dari laman resmi Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), anggaran yang dibutuhkan untuk ini lebih dari Rp147 miliar. Lelang tender oleh PT Astra International Tbk-Tso.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement