"Dari data yang dapat, ada empat rumah warga diserang ulat bulu. Saat ini, kita akan cari tau lagi apa penyebabnya, karena baru kali pertama terjadi di tahun 2019," tuturnya.
Menurutnya, hingga saat ini belum ada dapat laporan warganya terkena penyakit gatal-gatal. Meskipun ulat bulu masih ada, katanya, warga terus membasmi ulat tersebut.
"Hingga saat ini, baru dapat informasi satu desa tekena hama ulat bulu. Untuk desa lain belum ada dan kita akan cari tau jika ada korban penyakit gatal-gatal akibat dampak hama ulat bulu," tandasnya.
(Khafid Mardiyansyah)