Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Macet Parah Terjadi di Cikini hingga Tugu Tani Dampak Pengecoran Jalan

Fadel Prayoga , Jurnalis-Senin, 18 November 2019 |12:35 WIB
Macet Parah Terjadi di Cikini hingga Tugu Tani Dampak Pengecoran Jalan
Macet parah di Cikini Raya sampai Tugu Tani akibat pengecoran jalan. (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Proyek pengecoran di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, tepatnya depan Taman Ismail Marzuki (TIM), mengakibatkan kemacetan parah pada hari ini. Penumpukan kendaraan bermotor terjadi di sana hingga mengular ke kawasan Tugu Tani.

Berdasarkan pantauan Okezone, Senin (18/11/2019), pengecoran memakan satu dari dua jalur yang tersedia di kawasan tersebut. Akibatnya kendaraan roda dua, mobil, dan Bus Transjakarta berebut melintas.

Baca juga: Kemacetan di Jalan Dadap-Rawa Bokor Kian Parah 

Macet di Cikini Raya hingga Tugu Tani akibat pengecoran jalan. (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)

Kendaraan yang lalu lalang di sana hanya bisa memacu kecepatan 10 kilometer per jam. Bunyi klakson terdengar bersahut-sahutan dari mobil dan kendaraan roda dua saat sedang berebut jalur.

Hingga kini belum tampak petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang melakukan pengaturan lalu lintas. Kemacetan terurai setelah melewati jalan yang menjadi lokasi pengecoran.

Baca juga: JK Bilang Pinggiran Jakarta Kumuh, Anies: Itu Fakta 

Macet di Cikini Raya hingga Tugu Tani akibat pengecoran jalan. (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)

Salah satu karyawan swasta bernama Akmal menyesalkan tidak adanya sosialisasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait pengecoran Jalan Cikini Raya. Ia bahkan terpaksa izin tidak mengikuti rapat di kantor karena telat datang dampak jalanan yang sangat macet.

"Seharusnya Pemprov DKI sebelum mengerjakan pengecoran sosialisasi dahulu," ujar Akmal ketika berbincang dengan Okezone di lokasi pengecoran jalan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement