JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa penanganan banjir di Jakarta memerlukan koordinasi, dan kerja sama berbagai pihak dalam satu garis. Sebab itu, ia ingin penanganan menyeluruh dari hulu hingga hilir perlu dilakukan secara sinergis.
"Kan sudah saya rapatkan, penanganan ini dari hulu sampai hilir itu harus satu garis. Enggak bisa kerja sendiri-sendiri," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Baca juga: Usai Banjir, 173 Titik Lubang Ditemukan di Jalanan Jakarta
Di bagian hulu, pemerintah telah mengupayakan pengendalian banjir di ibu kota dengan membangun dua bendungan untuk mengendalikan debit air sungai Ciliwung. Selain itu, juga dengan melakukan rehabilitasi hutan, terutama di daerah rawan longsor.
"(Jika) daerah tangkapan hujan di sana tidak diperbaiki, run off water yang masuk ke bawah akan semakin banyak, baik itu ke Bekasi, ke Jakarta, maupun ke Banten. Problemnya ada di situ," imbuhnya.
Baca juga: Seluruh Pengungsi Banjir Jakarta Sudah Kembali ke Rumah
Masih di bagian hulu, menurut Kepala Negara, pembangunan embung juga perlu dilakukan sebanyak-banyaknya. Saat ini embung-embung di hulu hanya tinggal separuhnya, dari yang awalnya berjumlah sekitar 800 embung.
"Nah itu harusnya didorong untuk dibuat lagi. Yang di atas itu urusannya pusat," tambahnya.