YOGYAKARTA – RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sempat menangani pasien dewasa yang mengalami demam, batuk, dan pilek usai bepergian dari China. Namun setelah diperiksa, pasien yang datang pada Selasa 28 Januari 2020 tersebut langsung diperbolehkan pulang pada hari itu juga.
Dokter spesialis paru konsultan RSUP Dr Sardjito Ika Trisnawati mengakui pihaknya sempat menangani pasien, anak dan dewasa, yang diduga terinfeksi virus korona. Namun keduanya telah diperbolehkan pulang.
Baca juga: Virus Korona Darurat Kesehatan Global, Dirjen WHO: Sekarang Waktunya Solidaritas Bukan Stigma
Tim RSUP Sardjito tetap melakukan pemantauan kondisi pasien dewasa. Jika muncul gejala seperti sesak napas, batuk, dan demam akan kembali diperiksa.
"Meski untuk pasien dewasa secara klinis tidak menunjukkan gejala virus korona, tetapi karena ada faktor risiko bepergian dari China, tetap dimonitor dan diedukasi," kata Ika, Kamis 30 Januari 2020, seperti dikutip dari iNews.id.
Baca juga: Sebelum Virus Korona China, Ini 5 Wabah yang Dinyatakan Darurat Kesehatan Global oleh WHO
RSUP Dr Sardjito juga tetap mengirim sampel pemeriksaan ke Laboratoirum Litbang Kementerian Kesehatan di Jakarta. Rencananya hasil lab akan diambil pada Senin 3 Februari 2020.
Ika menegaskan, agar tidak muncul keresahan di masyarakat, pasien yang diduga terinfeksi virus korona harus memiliki klinis pneumonia atau infeksi paru. Bila memiliki riwayat ini, maka harus diwaspadai.
Untuk pasien dengan gejala batuk, demam, dan pilek secara klinis bisa diidentifikasi, apakah masuk kriteria pemantauan atau dalam pengawasan (suspect). Bagi yang masuk kriteria suspect harus dimonitor, yaitu yang memiliki infeksi paru.
Baca juga: WNI di Wuhan Sudah Dapat Bantuan Dana
"Tetapi selama tidak ada pneumonia, maka tidak perlu resah. Jadi kasus ini dalam pemantauan," katanya.
Kepala Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menambahkan, dengan hasil lab negatif tersebut, maka Yogyakarta aman dari virus korona. Maka itu, dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan resah.
Baca juga: Wabah Virus Korona, WNI di Wuhan Minta Segera Dievakuasi
(Hantoro)