Hujan menyebabkan material tanah di perbukitan menjadi rawan longsor. Terlebih lagi kondisi di bawah bukit banyak terdapat rumah warga. BPBD Sukoharjo meminta agar warga yang tinggal disana untuk selalu memantau kondisi alam.
“Tanah longsor terjadi karena faktor hujan deras. Terlebih lagi kondisi tanah sebelumnya kering akibat kemarau panjang dan ada temuan retakan tanah,” lanjutnya.
Retakan tanah tersebut dijelaskan Sri Maryanto menjadi penyebab utama tanah longsor. Sebab retakan tersebut menjadi sumber aliran air hujan dan mengakibatkan longsor.
“Posisi di bukit memang sudah ada pohon besar dimana berfungsi sebagai penahan. Tapi memang karena sudah ada retakan dan kemasukan air sehingga rawan longsor,” lanjutnya.
Sementara itu, bencana alam tidak hanya tanah longsor namun juga banjir terjadi di wilayah Kecamatan Weru pada Sabtu (29/2) kemarin. Banjir terjadi di Dukuh Pokakan RT 3 dan RT 4 RW 4, Desa Karangtengah, Kecamatan Weru. Total ada 30 rumah terendam air setinggi 30 sentimeter. Selain itu banjir juga merendam sebuah sekolah dasar.
(Awaludin)