"Kami mengutuk tindakan kriminal ini, yang berusaha merusak nama Sudan secara regional dan internasional. Kami ingin mengidentifikasi tanggung jawab keamanan atas insiden tersebut dan mencari dukungan dari para sahabat kita untuk mengidentifikasi para penyerang dan menyerahkannya ke pengadilan," kata Dafallah kepada VOA.
Dalam sebuah cuitan di Twitter, Hamdok mengatakan dalam "kondisi yang baik" dan menambahkan apa yang terjadi akan menjadi "desakan tambahan dalam roda perubahan di Sudan." Hamdok menjalankan pemerintahan transisi yang dibentuk setelah militer menggulingkan Presiden Omar al Bashir pada bulan April.
Jaksa agung Sudan, Jenderal Taj Al Ser Ali al-Hibr menyebut insiden Senin sebagai serangan "yang direncanakan secara profesional" yang ingin menghancurkan pemerintah sementara. Ia bertekad untuk melacak mereka yang berada di balik serangan itu.
(Rachmat Fahzry)