Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasrah Menanti Kepastian Haji di Tengah Pandemi Covid-19

Bramantyo , Jurnalis-Sabtu, 18 April 2020 |21:52 WIB
Pasrah Menanti Kepastian Haji di Tengah Pandemi Covid-19
Jamaah haji Indonesia (foto: Okezone)
A
A
A

JUNAIDI (58) pasrah menanti kepastian keberangkatan haji 2020. Virus corona atau Covid-19 yang jadi pandemi global membuat berbagai negara mengurung diri, termasuk Arab Saudi. Pelaksanaan haji pun terancam ditunda.

Menunaikan haji adalah impian Junaidi yang ingin diwujudkannya tahun ini, terlebih lagi warga Perum Jaten Permai, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah ini akan memasuki masa pensiun kerja.

Janaidi merupakan polisi lalu lintas Polres Karanganyar berpangkat Ipda yang empat bulan lagi purna tugas. Dia ingin menjadikan haji sebagai kado terindah di akhir masa bakti.

Namun, kini impian itu terancam tertunda. Arab Saudi sudah mengunci wilayahnya atau lockdown termasuk Makkah dan Madinah. Umrah disetop dan kini pelaksanaan haji belum jelas.

"Kalau belum diizinkan mau gimana, semua tergantung dari Allah. Ya, saya hanya bisa pasrah saja," kata Juandi saat berbincang dengan Okezone, Sabtu (18/4/2020).

Haji 2020

Sebelumnya Juandi sangat bahagia namanya masuk dalam daftar calon jamaah haji yang berangkat. "Nama saya masuk di tahun 2020, karena banyak yang mengundurkan diri dan meningfak," ucapnya.

Bergagai kebutuhan disiapkannya; ikut manasik, suntik vaksin miningitis hingga melunasi biaya penyelenggara ibadah haji (Bipih). Belakangan muncul indormasi soal ketidakpastian keberangkatan.

“Ya, sudah diterima saja. Tanah suci itu kepunyaan Allah dan Allah berwenang penuh mengizinkan siapa saya yang berhak ke Rumah-Nya yang suci."

Bertahun-tahun Menabung

Jarwiyah, 61 tahun, calhaj asal Bandung, Jawa Barat ini mendapat jadwal berangkat ke tanah suci tahun 2020. Ia sudah menunggu momen penting dalam hidupnya ini sejak 2010 lalu, dengan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dari hasil dagang klontongan di halaman rumahnya.

"Waktu itu, dari mana bisa mendapat uang Rp25 juta untuk mendaftar. Tapi setiap ada rezeki sedikit saya tabung. Ada dapat Rp100 ribu, ada dapat Rp200.000, saya tabung," katanya menceritakan perjuangannya menabung untuk bisa membayar Rp25 juta.

Jarwiyah susah payah mengumpulkan uang untuk naik haji 2020. Maka tak heran jika ia sangat terpukul mendengar belum ada kepastian naik haji 2020. Kini ia harap-harap cemas menanti kepastian di tengah corona.

Ia pun mengaku takut, cemas dan sedih ketika setiap membaca atau menyaksikan berita di layar televisi, perasaanya tidak karuan. "Setiap saya menonton televisi atau membaca berita saya langsung menangis dan lemes, karena khawatir tidak jadi berangkat tahun ini," tutur Jarwiyah kepada Okezone.com.

Ia sudah membayar uang Rp3 juta untuk biaya manasik. Ia pun mengikuti manasik berkali-kali saking semangatnya untuk mencium Tanah Suci Makkah yang selalu didambakannya.

Sampai akhirnya datang informasi sinyalemen keberangkatan haji tahun ini akan ditunda karena virus corona.

Jamaah haji indonesia

"Sekarang saya hanya bisa pasrah dan berdoa tak henti-hentinya, semoga corona segera berlalu dan saya bisa memenuhi panggilan Allah ke tanah suci yang saya impikan sejak 10 tahun silam. Karena saya tidak tahu apakah tahun depan masih ada umur, ditambah sekarang ini mulai sering sakit-sakitan," katanya lirih.

Serupa yang dialami Agus, peserta paket haji ONH Plus 2020 asal Karanganya. Dia bahkan sudah berpamitan ke tetangga dan kerabat untuk ke Tanah Suci.

“Kalau tahun ini belum diizinkan berangkat tidak apa-apa. Toh, saya sudah pernah menginjakkan kaki di Tanah Suci (saat umrah),"paparnya.

Agus tak berminat menarik biaya haji yang sudah dibayarkan jika haji 2020 ditunda, karena niatnya menunaikan rukun Islam kelima sudah bulat. Dia optimis bisa berhaji meski bukan tahun ini.

Junaidi, Jarwiyah dan Agus, dua dari seratusan ribu calon jamaah di Indonesia yang kini masih menanti kepastian haji 2020.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement