Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Mahasiswi di Semarang "Menyambung Hidup" saat Pandemi Corona

Taufik Budi , Jurnalis-Minggu, 26 April 2020 |00:31 WIB
Kisah Mahasiswi di Semarang
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui mahasiswi yang bertahan di Semarang saat pandemi corona. (Foto: Taufik Budi/Okezone)
A
A
A

SEMARANG – Seorang mahasiswi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, harus bekerja di kafe untuk menyambung hidup di tengah pandemi corona virus disease (covid-19). Dia memutuskan tidak pulang kampung, namun kiriman uang dari orangtuanya tiga bulan terakhir juga masih belum diterima.

Mahasiswi tersebut adalah REN asal Kabupaten Tapanuli di Sumatera Utara. Dia tercatat sebagai mahasiswa semester VIII Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

"Sekarang kerja part time di kafe. Satu hari kerjanya enam jam. Tapi kafenya mau tutup," kata REN yang mengaku sebagai anak petani tersebut, Sabtu 25 April 2020.

Dia merupakan 1 dari 1.000 mahasiswa penghuni Rumah Susun Mahasiswa Undip Semarang. Banyak rekannya yang telah pulang kampung dan kini tinggal 150 mahasiswa bertahan di sana.

Total Rusun Mahasiswa Undip terdiri dari 5 unit gedung. Setiap unitnya terdiri dari 2 bidang dan memiliki 5 lantai.

Info grafis virus corona (Covid-19). (Foto: Okezone)

Mahasiswa yang menghuni rusun tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan terdapat juga mahasiswa dari negara sahabat.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement