Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Ibu Menyusui Bayi-Bayi Yatim Korban Serangan di RS Bersalin Afghanistan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 15 Mei 2020 |09:16 WIB
 Kisah Ibu Menyusui Bayi-Bayi Yatim Korban Serangan di RS Bersalin Afghanistan
Firooza Omar menyusui bayi yatim korban serangan kelompok militan di Afghanistan. (Foto/BBC)
A
A
A

"Saya menyusui anak saya sendiri dan saya menjadi emosional. Saya bisa melihat penderitaan bayi-bayi ini," kata Firooza Omar.

Selasa (12/05) pekan ini, setidaknya 24 orang, termasuk beberapa bayi yang baru lahir, sejumlah ibu, dan perawat, dibunuh secara brutal oleh kelompok militan bersenjata yang menyerang sebuah rumah sakit bersalin di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Firooza, 27 tahun, mendengar tentang serangan itu di televisi. Dia memahami gawatnya situasi setelah mengobrol dengan teman-temannya dan melihat foto-foto mengerikan di media sosial.

Dia sendiri adalah ibu dari bayi laki-laki berusia empat bulan.

Tatkala dia menyusui anaknya, pikiran tentang bayi-bayi yang menjadi yatim setelah dilahirkan, memenuhi pikirannya.

Welas asih dan keberanian

Dia lantas memutuskan pergi ke rumah sakit tersebut dan menolong bayi-bayi yang ditinggal mati ibunya.

Foto/BBC

Yang terjadi selanjutnya adalah tindakan welas asih, dan keberanian.

"Ketika menjelang buka puasa [serangan terjadi saat Ramadhan, bulan suci umat Islam], saya memberi tahu suami saya tentang niat saya membantu bayi-bayi yatim."

Suaminya langsung setuju dan meyakinkannya bahwa dia akan mengawasi putra mereka.

Ketika itu, Pasukan Khusus Afghanistan telah menyelamatkan 100 perempuan dan anak-anak dari Rumah Sakit Dasht-e-Barchi dan memindahkannya ke Rumah Sakit Anak Ataturk, sekitar dua kilometer dari tempat tinggal Firooza.

Bayi-bayi menangis

Jarak yang dia tempuh dengan mobil barangkali pendek, tetapi berisiko, di kota yang dihantui trauma dan ketakutan setelah serangan brutal tersebut.

"Ketika saya pergi ke rumah sakit, saya melihat sekitar 20 bayi. Beberapa dari mereka terluka. Saya berbicara dengan perawat dan mereka mengatakan kepada saya untuk menyusui bayi yang kerap menangis."

Dia kemudian menyusui empat bayi, satu demi satu.

Sebelum Firooza tiba, para perawat berusaha memberi makan bayi-bayi itu dengan makanan yang terbuat dari susu bubuk.

"Beberapa bayi menolak untuk minum susu itu," kenang Firooza.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement