Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Korban PHK Jalan Kaki Jakarta -Solo untuk Berlebaran di Kampung

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Senin, 18 Mei 2020 |16:13 WIB
  Kisah Korban PHK Jalan Kaki Jakarta -Solo untuk Berlebaran di Kampung
foto: ist
A
A
A

Selama jalan kaki melalui jalur pantura, Rio berupaya untuk tetap puasa. Setiap hari, dirinya menempuh perjalanan sekitar 100 kilometer dengan durasi waktu antara 12-14 jam. Selama perjalanan, medan paling berat adalah jalanan di wilayah Karawang Timur hingga Tegal karena sangat panas. Ketika memasuki Brebes dan Pekalongan cuaca sedikit adem.

Dia juga menyempatkan beberapa kali beristirahat untuk mengumpulkan tenaga. Dirinya berhenti berjalan untuk tidur ketika menjelang dini hari. Lokasi istirahat yang dipilih untuk tidur adalah SPBU maupun warung tempat pemberhentian truk.

Saat sampai di Gringsing, Batang, aksi nekatnya tersebut diketahui rekan-rekannya yang tergabung dalah wadah Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo). Dirinya dimarahi teman-temannya karena tidak ngomong. "Kalau saya ngomong pasti saya gagal pulang karena akan dibantu oleh teman-teman Peparindo di Jakarta,” ucapnya.

Dari Gringsing, ia lalu dijemput dan dibawa menuju Sekretaris Peparindo Jawa Tengah di Ungaran pada 14 Mei 2020. Sejak itu, dirinya tidak diperbolehkan jalan kaki lagi untuk meneruskan perjalananya hingga Solo.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement