KARANGANYAR - Seorang pria terlihat begitu kesal saat keluar dari Kantor Cabang Diknas Wilayah VI Jawa Tengah. Tak henti-hentinya mata pria berumur ini memandang telepon seluler yang tengah digenggamnya.
Karena penasaran, Okezone pun mendekat pria bernama Kiswadi Agus. Kepada okezone, Kiswadi Agus mengatakan bermaksud menanyakan mengapa dirinya tak bisa mendaftarkan anaknya pada situs Penerimaan Perserta Didik Baru (PPDB) online untuk siswa SMA.
Padahal NIK pada KTP miliknya tertera warga Karanganyar. Namun, saat dirinya menanyakan pada petugas, dirinya mendapatkan jawaban bila kapasitas band width PPDB online hanya dibatasi 50 ribu klik akses per hari. Jelas jawaban petugas itu membuat dirinya terkejut.
Pasalnya, bila memang kapasitas dibatasi, ribuan siswa lulusan SMP yang hendak melanjutkan kejenjang diatasnya, SMA tidak bisa karena terbatasnya akses.
"Saya mau mendaftarkan anak saya ke SMA. Sudah dua kali mencoba mendaftar dengan NIK asli Karanganyar tidak bisa. Saat saya tanyakan, katannya kapasitasnya dibatasi. Loh, kalau hanya dibatasi 50 ribu perklik, banyak anak di Karanganyar yang tak bisa mendaftar. Sekarang, kalau pendaftaran hanya 7 hari, terus akses dibatasi, bayangkan, perhari banyak yang berlomba-lomba mendaftar. Yang berhasil tentunya gembira, terus bagaimana lainnya, kok dibatasi. Itu yang membuat saya kesal,"papar Kiswadi Agus pada okezone, Rabu (17/6/2020).
Mendengar keluhan salah satu orang tua calon pendaftar PPDB online tentang pembatasan akses, okezone pun mencoba menanyakan pada petugas di posko PPDB Online Kantor Cabang Diknas Wilayah VI Jawa Tengah.