JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui fasilitas-fasilitas kesehatan khususnya dalam penanganan Covid-19 di Merauke, Papua, masih minim.
Namun, lanjut dia, seluruh kekurangan akan segera ditindaklanjuti dan kebutuhan yang diperlukan akan diinventarisasi oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto serta Ketua Gugus Tugas Doni Monardo.
Hal tersebut dikatakan Muhadjir usai melakukan kunjungan kerja ke Merauke untuk meninjau sekaligus berkoordinasi bersama Pemerintah Daerah (pemda) Merauke dan Gugus Tugas Merauke dalam penanganan Covid-19, pada Rabu 8 Juli 2020.
"Kalau itu (fasilitas kesehatan) sudah bisa dipenuhi, rencana untuk reformasi di bidang kesehatan nasional bisa segera terwujud," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone di Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Menurut Muhadjir, masa pandemi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk menyempurnakan semua sektor kehidupan. Tak hanya sektor kesehatan, tapi juga sektor kesejahteraan sosial juga perlu disempurnakan. Termasuk penyempurnaan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat kurang mampu dan terdampak pandemi.
Sejauh ini, dia menyebut, penyaluran bansos di seluruh Papua sudah baik. Seluruh skema mulai dari, BLT Desa, BPNT, dan PKH sudah dilakukan dengan baik. Namun diketahui, penyaluran bansos masih minim. Karena itulah, menurut dia, diperlukan kerja keras untuk segera mempercepat penyalurannya bansos ini.
Baca Juga : Lonjakan Kasus Corona Tembus 1.853, Gugus Tugas : Mayoritas Alami Gejala Ringan
"Saya lihat laporannya ada PKH, BPNT BLT dana desa sudah dilaksanakan dengan baik. Untuk wilayah Papua itu setahu saya berbagai macam skema bantuan itu, per 2 Juli kemarin saya lihat masih di bawah 40 persen. Ini memang harus kerja keras agar bantuan-bantuan bisa disampaikan," tuturnya.
Di sisi lain, Muhadjir mengapresiasi kerja keras Pemkab Merauke dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Dia menerima laporan, kasus positif virus korona di Merauke termasuk yang terendah di Provinsi Papua. Hingga 7 Juli 2020, di Merauke hanya terdapat 17 kasus positif Covid-19.
"Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas kerja keras Pak Bupati, Wakil Bupati dan seluruh jajaran termasuk aparat TNI dan Polri. Ini perlu dipertahankan," tuturnya.
Namun, Muhadjir mengingatkan seluruh aparat Pemda Merauke tidak lengah dan waspada. Terutama dalam penerapan protokol kesehatan di tempat umum, misalnya sekolah-sekolah sudah diperbolehkan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka, dan penerapan di pasar tradisional.
"Jangan sampai sekolah nanti menjadi klaster. Kalau sekolah menjadi klaster Covid itu beritanya itu bukan hanya di Indonesia, tapi mendunia. Saya juga minta pada Pak Wabup, pasar tradisional juga mohon diperhatikan betul karena klaster baru umumnya di pasar tradisional," katanya.
Baca Juga : Kasus Positif Corona Hampir 2 Ribu Sehari, Puncak Covid-19 di Indonesia?
(Erha Aprili Ramadhoni)