Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Emak-Emak Ojol tentang "Punggung Kura-Kura"

Taufik Budi , Jurnalis-Selasa, 20 Oktober 2020 |18:18 WIB
Cerita Emak-Emak Ojol tentang
Purwanti, driver ojol di Semarang. Foto: Taufik Budi
A
A
A

Bicara mengenai penghasilan, Purwanti mengatakan sekarang sudah lebih lumayan dibanding awal-awal pandemi Covid-19.

“Kalau penurunan (penghasilan) ya ada sedikit, tapi sekarang sudah lumayan karena kita dikondisikan dengan J3K (Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan. Setiap pekan kita dites cek suhu badan, motor kita disterilkan, kita juga dijaga pakai ini (punggung kura-kura), juga hand sanitizer,” tutur dia.

Seorang penumpang, Enih Nurhaeni mengaku nyaman dan aman dengan adanya sekat yang membatasi dirinya dengan pengemudi. Punggung kura-kurang itu dinilai bisa mencegah kontak langsung sekaligus sebagai penghalang percikan air liur jika terjadi dialog ketika ojek melaju.

“Kadang kita kan kalau di jalan juga ngobrol dengan driver (pengemudi), jadi sekat itu bisa mencegah terkena droplet (percikan air liur), karena tingginya sampai di atas kepala. Ya kaya punggung kura-kura fungsinya, sebagai pelindung bagi kita konsumen dan ojolnya,” terang Enih.

(Abu Sahma Pane)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement