PROBOLINGGO – Masyarakat, wisatawan, dan pelaku wisata di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur diimbau untuk mewaspadai terjadinya letusan freatik yang mungkin terjadi secara tiba-tiba, memasuki perubahan musim ini.
Berdasarkan Pengamatan Pusat Vulkanologi, Mitigasi, Bencana Gunung Api (PVMBG) pada Jumat (23/10/2020) Gunung Bromo saat ini berstatus ‘Waspada’ atau Level II. Secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dengan tinggi 50 – 400 meter dan kegempaan terekam tremor 0.5 hingga 1 MM.
BACA JUGA: Wisata Gunung Bromo Kembali Dibuka di Era New Normal
PVMBG merekomendasikan kepada Masyarakat , Wisawatan dan Pedagang tidak memasuki dalam radius 1 Kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo, dan mewaspadai terjadinya letusan freatik.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api, Hendra Gunawan menjelaskan ciri khas letusan freatik sifatnya tiba-tiba dan oleh karena itu cara mitigasi dilakukan dengan menghindar dan tidak mendekati letusan. Untuk di Gunung Bromo, dengan tidak mendekat pada radius 1 kilometer dari puncak kawah.
Letusan freatik dari gunung api secara deskripsinya ditandai dengan kepulan asap Putih sampai keabu-abuan atau berupa lumpur hitam relatif dingin. Tinggi kolom asap biasanya mencapai seribuan meter dan energinya tidak besar dan dampak letusan bersifat lokal
“Dampak letusan freatik tidak besar dan bersifat lokal,” Ujar Hendra, Sabtu (24/10/2020).
BACA JUGA: Gunung Bromo Dibuka, Wisatawan Wajib Patuhi 9 Protokol Kesehatan Ini
Hendra menambahkan, perubahan musim juga bisa menjadi pemicu terjadinya letusan freatik ini, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya dampak letusan freatik, sesuai pantauan PVMBG, masyarakat dihimbau untuk tidak mendekat atau mendaki ke kawah Gunung Bromo dalam radius 1 Km dari kawah api gunung.
“Direkomendasikan sesuai pengamatan PVMBG masyarakat, wisatawan dan pedagang tidak mendaki, atau mendekat dalam radius 1 Km dari puncak kawah Gunung Api Bromo, wisata Gunung Bromo ini masih aman dan indah untuk kunjungi wisatawan dari manapun asal selalu menjaga kewaspadaan dan tidak mendaki ke kawah atau memasuki radius 1 Km dari puncak kawah,“ tutupnya.
(Rahman Asmardika)