Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Waspada Tsunami, Ini Saran Peneliti LIPI

Arif Budianto , Jurnalis-Jum'at, 06 November 2020 |17:23 WIB
Waspada Tsunami, Ini Saran Peneliti LIPI
Ilustrasi (Foto : Shutterstock)
A
A
A

BANDUNG - Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan potensi tsunami yang terjad di laut selatan Jawa. Peneliti LIPI Eko Yulianto mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang bisa diketahui masyarakat mengantisipasi bila terjadi bencana tsunami.

Hal tersebut untuk meminimalisir timbulnya korban jiwa yang lebih banyak.

Pertama, bahwa life time tsunami di beberapa wilayah sangat pendek. Life time adalah waktu di mana tsunami tiba di daratan setelah gempa bumi. Di beberapa kejadian, life time hanya pada angka 10 hingga 15 menit.

"Life time di Indonesia ini sangat pendek. Ini harus menjadi perhatian kita. Bahkan, beberapa daerah di Indonesia dipredksi hanya punya waktu di bawah 10 menit. Dengan waktu segitu, mungkin kita hanya bisa lari 1 km," jelas dia, pada diskusi zoom World Tsunami Awarness, Jumat (6/11/2020).

Karena itu, dia sepakat adanya upaya evakuasi mandiri yang memungkinkan dilakukan masyarakat. Evakuasi mandiri adalah mengetahui gejala awal dan melakukan langkah penyelamatan sedini mungkin.

Baca Juga : Jubir Wapres: Latar Belakang Habib Rizieq Itu NU

Baca Juga : Setnov Wajib Bayar Jasa Fredrich Yunadi Lebih dari Rp2 Triliun

Selanjutnya, kata dia, masyarakat harus mampu mengindra tsunami. Maksudnya, mengetahui tanda tanda terjadinya tsunami. Misalnya, gempa dengan durasi panjang, namun ringan juga bisa menimbulkan tsunami. Dengan mengindra tsunami, masyarakat bisa segera melakukan evakuasi mandiri.

"Umumnya di selatan Jawa, kejadian gempa atau guncangannya tidak dirasakan cukup kuat. Tetapi durasi gempa panjang. Ini harus menjadi perhatian kita, apalagi misalnya lebih dari 60 detik," beber dia.

Alternatif terakhir adalah memiliki shelter. Shelter bisa menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri. Walaupun untuk membangun shelter perlu biaya tidak sedikit.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement