 
                
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko menegaskan, bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk dengan jumlah warganya mencapai lebih dari 260 juta, 300 suku, 700 lebih bahasa dan dialek yang tersebar di 17.000 pulau.
Semua keragaman itu hanya bisa disatukan dengan Pancasila. Jika ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan ada sistem bernegara yang baru dengan menghilangkan Pancasila maka semuanya bakal berjatuhan dan saling berkelahi satu sama lain.
"Kita ini sekumpulan 260 juta manusia dgn imajinasi masing2, 300 suku dgn 700 lebih bahasa & dialek yg berserak di 17.000 pulau. Jika kau tarik alas Pancasilanya, semua akan berjatuhan, saling berkelahi & menggelandang sbg pariah dunia," cuit mantan aktivis 98 ini melalui akun Twitter-nya, @budimandjatmiko, dikutip Kamis (3/12/2020).
Baca juga:
Habib Rizieq Ajak Hijrah ke Sistem Berbasis Tauhid, Ini Kata Waketum MUI
Surat Panggilan untuk Habib Rizieq Diterima Kuasa Hukum
Cuitan Budiman Sudjatmiko ini ditulis sebagai respons atas pernyataan Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab yang menyerukan revolusi akhlak dengan mengajak masyarakat hijrah ke sistem negara berbasis tauhid.
Dikatakan Rizieq Shihab, sistem ini sesuai dengan sila pertama Pancasila. Sebab, tauhid merupakan dasar agama Islam yang menyatakan keesaan Allah.
"Maka itu, revolusi akhlak di level sistem bagaimana kita menggandeng, kita hijrah ke sistem berbasis tauhid, berbasis sila pertama Pancasila," kata Rizieq dalam Dialog Nasional Reuni Akbar 212 yang disiarkan Youtube Kaffah Channel, Rabu (2/12/2020).
Menurut Rizieq Shihab, revolusi akhlak merupakan upaya untuk membawa perubahan. Semangat ini berulang kali digaungkan sejak kepulangannya dari Arab Saudi, bulan lalu.
(Awaludin)