Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Miris, Lelaki Ini Harus Dipenjara Selama 20 Tahun untuk Kesalahan yang Tidak Dilakukannya

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 18 Desember 2020 |13:44 WIB
<i>Miris</i>, Lelaki Ini Harus Dipenjara Selama 20 Tahun untuk Kesalahan yang Tidak Dilakukannya
Foto: Korea Times
A
A
A

SEOUL - Yoon Seong-yeo, 50, harus rela menghabiskan umurnya selama 20 tahun di penjara untuk kesalahan yang tidak dilakukannya.

Yoon diketahui dinyatakan bersalah di pengadilan di kota barat laut Suwon atas pemerkosaan dan pembunuhan seorang anak berusia 13 tahun di kamar tidurnya di Hwaseong pada 1988.

Remaja itu adalah satu dari 10 orang yang terbunuh di daerah itu antara 1986 dan 1991 dalam serangkaian kasus kematian yang dikenal sebagai pembunuhan Hwaseong di Korea Selatan (Korsel).

Yoon adalah satu-satunya orang yang pernah dihukum terkait dengan pembunuhan tersebut. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan akhirnya menghabiskan 20 tahun di balik jeruji besi karena pemerkosaan dan pembunuhan anak berusia 13 tahun itu.

(Baca juga: "Pemburu Covid-19", Kerja 273 Hari Berturut-turut, Tidur Hanya 3 Jam Sehari)

Melalui putusan yang dirilis pada Kamis (17/12), Hakim Park Jeong-je menemukan jika polisi telah menggunakan penyiksaan, termasuk kurang tidur, dan penahanan ilegal untuk mendapatkan pengakuan Yoon atas pembunuhan 1988.

“Sebagai anggota peradilan, saya mohon maaf kepada terdakwa yang menderita sakit fisik dan mental yang hebat, atas kegagalan pengadilan berfungsi sebagaimana mestinya sebagai benteng terakhir hak asasi manusia,” katanya.

“Kami sangat berharap jika persidangan ulang kasus ini akan sedikit menghibur dan berkontribusi pada pemulihan kehormatan terdakwa,” terangnya.

“Nama” Yon pun akan “dibersihkan”. Ini menjadi hal yang jarang terjadi di Korsel.

“Saya lega keputusan terakhir memutuskan saya tidak bersalah,” ungkap Yon.

“Saya bisa menurunkan beban berat yang telah saya pikul selama 30 tahun ini dan beristirahat,” terangnya.

Yoon telah mengklaim tidak bersalah selama bertahun-tahun, tetapi hanya diberikan persidangan ulang setelah polisi membuat terobosan dalam kasus tersebut tahun lalu.

Pada September lalu, polisi mengumumkan jika bukti DNA baru mengaitkan setidaknya beberapa pembunuhan Hwaseong dengan Lee Chun-jae, yang telah dipenjara sejak tahun 1994 karena pemerkosaan dan pembunuhan saudara iparnya. Bulan berikutnya, Lee mengaku melakukan 10 pembunuhan dan empat lainnya.

Pada persidangan ulang selama berbulan-bulan, pengacara Yoon berpendapat jika klien mereka yang saat itu masih berusia 22 tahun dipaksa polisi untuk mengaku.

Sata itu, Yoon bekerja sebagai tukang reparasi yang tidak berpendidikan dan memiliki penyakit polio masa kanak-kanak yang membuat kakinya pincang.

Yoon mengatakan dia diborgol di kamar selama tiga hari, tidak diizinkan untuk tidur, dan hampir tidak makan selama interogasi.

Pada Juli lalu, Kepala Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu Bae Yong-ju mengakui selama penyelidikan awal pada tahun 1989, polisi menyerang Yoon dan memaksanya untuk membuat pengakuan palsu.

“Kami sujud dan meminta maaf kepada semua korban kejahatan Lee Chun-jae, keluarga korban, dan korban penyelidikan polisi, termasuk Yoon,” terang Bae

Menurut seorang profesor psikologi forensik di Universitas Kyonggi Lee Soo-jung, pada 1980-an para tersangka penjahat di Korsel sering dibiarkan terjaga dalam waktu lama untuk mendapatkan pengakuan. Kurang tidur dianggap sebagai salah satu bentuk penyiksaan.

Melalui wawancara dengan CNN pada November lalu, Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Korea Kim Chang-yong mengungkapkan polisi telah menggunakan kurungan ilegal dan teknik investigasi yang salah. Dia mengatakan keputusan untuk mengungkap kesalahan masa lalu menunjukkan komitmen polisi untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

Pembunuhan sadis ini juga sempat diangkat ke layar lebar “Memories of Murder” pada 2003.

Sementara itu, polisi telah mewawancarai terdakwa Lee Chun-jae sebanyak 52 kali selama hampir tujuh bulan sebelum dia mengakui semua kejahatan yang telah dilakukannya.

Lee menjelaskan dirinya tidak tahu mengapa dia tidak menjadi tersangka selama penyelidikan awal. Dia bahkan telah diinterogasi oleh polisi pada saat pembunuhan ketika dia memiliki jam tangan milik salah satu korban di tubuhnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement