BIMA - Kementerian Pertanian mengimbau petani di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, memanfaatkan asuransi untuk menjaga lahan pertanian. Terlebih, saat ini pertanian di Kota Bima terganggu banjir. Akibatnya, tidak kurang dari 9,5 hektare tanaman padi dipastikan gagal panen.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengingatkan petani untuk selalu menjaga lahan dari ancaman banjir, longsor, dan ancaman kegagalan panen.
Mentan menyebut menyediakan asuransi usaha tani padi sebagai salah satu strategi untuk menghadapi ancaman gagal panen.
“Saya harap asuransi adalah bagian dari solusi yang pasti bagi mereka yang terkena dampak, terutama yang kena puso,” ujar Mentan SYL, Jumat (15/1/2021).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, asuransi menjadi pilihan terbaik jika terjadi gagal panen. Dijelaskannya, asuransi sifatnya antisipasi, menjaga jika ada ancaman yang membuat gagal panen.