INDIA - 'Ibu tertua di dunia' ini menjadi berita utama setelah melahirkan anak kembar di usia 73 tahun pada 2019.
Tapi sekarang Yerramatti Mangayamma menghadapi sisa hari-harinya sebagai ibu tunggal setelah suami Raja, 84, meninggal karena serangan jantung pada Oktober tahun lalu. Saat ini dia hanya hidup bersama kedua anaknya yang berusia 12 bulan Rama Tulasi dan Uma Tulasi.
"Itu membuat saya sangat emosional saat memikirkan dia pergi," kata Yerrametti, sekarang 75, dari Andhra Pradesh, India Selatan.
"Dia hanya punya waktu 12 bulan dengan anak gadis-gadisnya, tapi setidaknya dia merasakan kegembiraan menjadi seorang ayah sebelum dia meninggal,” terangnya.
Seolah tak mau kecolongan nantinya, saat ini Yerramatti telah menunjuk seorang anggota keluarga untuk mengasuh kedua anaknya jika dirinya meninggal dunia kelak.
Cintanya yang luar biasa kepada anak-anak yang dia pikir tidak akan pernah dia miliki membantunya melewati kesedihannya.
(Baca juga: Empat Pria yang Perkosa Wanita di Depan Suaminya Dihukum Gantung)
"Sulit hidup tanpa dia, tetapi keluarga dan teman saya dekat, dan saya memiliki tabungan untuk membantu saya,” terangnya.
"Saya bertekad untuk berada di sini untuk melihat anak gadis-gadis saya tumbuh, tetapi saya telah memilih teman keluarga untuk membesarkan mereka jika terjadi sesuatu pada saya,” jelasnya.
"Aku sangat senang menjadi ibu setelah bertahun-tahun aku menghabiskan waktu dengan patah hati tanpa anak,” tambahnya.
Kisah Yerrmatti memiliki anak sungguhlah berliku dan panjang. Sepanjang tahun-tahun awal pernikahan mereka, Yerramatti dan Raja mencoba segala cara agar dirinya bisa hamil. Seperti berkonsultasi dengan banyak spesialis dan bereksperimen dengan obat-obatan yang berbeda, tetapi tidak ada yang berhasil.
Kemudian pertempuran mereka berakhir memilukan ketika Yerramatti memasuki menopause dini pada usia 40.
(Baca juga: Kisah Cinta Beda Agama, "Cinta itu Buta, Tapi Kebencian yang Lebih Buta")
"Sungguh saat yang mengerikan," jelas Yerramatti, yang menikah dengan petani Raja dalam perjodohan pada tahun 1962.
"Rasanya seperti sebuah pintu tertutup. Kami mempertimbangkan adopsi, tetapi pada akhirnya kami tidak melakukannya,” jelasnya.