Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menristek Sebut Pengembangan Vaksin Merah Putih Paling Cepat Eijkman & Unair

Binti Mufarida , Jurnalis-Selasa, 13 April 2021 |14:10 WIB
Menristek Sebut Pengembangan Vaksin Merah Putih Paling Cepat Eijkman & Unair
Menristek Bambang Brodjonegoro
A
A
A

JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro menyebut pengembangan vaksin merah putih paling cepat yakni dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Airlangga (Unair).

Saat ini ada enam lembaga yang tengah mengembangkan Vaksin Merah Putih, yakni Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Airlangga (Unair), LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada dengan masing-masing platform yang berbeda.

“Kita bisa melihat bahwa dari 6 yang sedang bekerja ini, ada dua yang perkembangannya (vaksin merah putih) paling cepat yaitu dari Eijkman dengan protein rekombinan khususnya yang ekskresi ragi atau ekskresi yeast, di mana PT Biofarma sudah siap menjadi pihak manufacturingnya,” ujar Bambang secara virtual pada Pengawalan Vaksin Merah Putih, Selasa (13/4/2021).

Bahkan, bibit vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Eijkman pada Mei akan diserahkan kepada Biofarma. “Kemudian kami fokus kepada ekspresi yeast yang diperkirakan bibit vaksin yang bisa diberikan ke Biofarma sekitar bulan Mei ya, bulan depan ya. Mudah-mudahan ini bisa terpenuhi,” paparnya.

Baca juga: Menristek : Bibit Vaksin Merah Putih Diserahkan ke Biofarma Bulan Mei

Selain Eijkman, salah satu pengembangan vaksin yang cukup cepat yakni Universitas Airlangga. “Satu lagi yang juga terkenal cepat itu adalah dengan Universitas Airlangga yang menggunakan inactivated virus,” kata Bambang.

Baca juga: Kemenristek-Kemendikbud Digabung, Menristek Pamit

Bambang menambahkan bahwa pengembangan vaksin merah putih dari Unair ini sudah mendapatkan mitra industri yaitu PT Biotis.

“Dimana PT Biotis menurut info yang kami terima masih sedang mengurus izin CPOB-nya dengan BPOM. Dan tentunya kita juga harapkan dukungan agar kita punya industri pengembangan vaksin di luar Biofarma ya,” ungkap Bambang.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement