Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Indonesia Desak Israel Hentikan Kekerasan Terhadap Warga Sipil Palestina

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 12 Mei 2021 |15:11 WIB
Indonesia Desak Israel Hentikan Kekerasan Terhadap Warga Sipil Palestina
Foto: Reuters.
A
A
A

JAKARTA — Konflik antara Palestina dan Israel kembali memanas. Saling serang antara berbagai milisi di Jalur Gaza, terutama Hamas dan Jihad Islam, dengan Israel memuncak pada Senin (10/5/2021), sebagai kelanjutan dari bentrokan yang beberapa kali terjadi di dalam kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur, Palestina.

Menanggapi perkembangan terbaru ini, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih kepada VOA, Selasa (11/5/2021) menjelaskan pemerintah Indonesia mengecam keputusan pengadilan Israel yang memerintahkan pengusiran paksa enam keluarga Palestina dari tempat tinggal mereka di kawasan Syekh Jarrah, Yerusalem Timur.

BACA JUGA: "Perang Saudara" Pecah di Lod, Israel Umumkan Keadaan Darurat

Indonesia juga mengecam kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap warga sipil Palestina yang terjadi dalam sejumlah bentrokan di kompleks Masjid Al Aqsa. Semua ini, lanjut Bagus, telah melukai perasaan umat Islam dan paling berbahaya bisa menciptakan ketidakstabilan di kawasan.

Karena itu, Indonesia mendesak masyarakat internasional untuk segera bertindak buat menghentikan tindakan Israel mengusir warga sipil Palestina dan kekerasan yang mereka lakukan terhadap orang Palestina.

BACA JUGA: Serangan Meningkat, 35 Warga Palestina Tewas di Gaza, 3 Orang di Israel

Bagus menambahkan Indonesia akan terus menyuarakan isu Palestina dalam berbagai forum, baik itu di level bilateral, regional, atau multilateral hingga Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat dengan ibu kota Yerusalem Timur. Selain itu, Indonesia juga menggalang dukungan dengan kelompok kwartet – Perserikatan Bangsa-Bangsa. Amerika Serikat, Rusia, dan Uni Eropa – serta negara-negara yang mempunyai peran penting, yakni Arab Saudi, Mesir, Yordania dan Turki.

"Jadi kita mengupayakan agar kekerasan yang sekarang terjadi segera dihentikan karena terjadi di wilayah pendudukan Palestina, di Kota Yerusalem, yang menjadi simbol tiga agama besar. Jadi tidak bisa berlaku kekerasan di tempat itu. Tidak hanya di Yerusalem, tapi di semua wilayah Palestina," kata Bagus.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement