SUBANG – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, tak kunjung terungkap meski telah berjalan satu bulan lebih. Belum terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Kampung Ciseuti, Desa Kecamatan Jalancagak menjadi perhatian banyak kalangan.
(Baca juga: Polisi Buru Dukun Cabul Pelaku Tumbal Pesugihan Anak di Bawah Umur)
Polisi pun sudah memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut. Salah satu saksi kasus itu adalah Dede, seorang RT setempat.
Saat itu, Dede sempat merasa heran ketika mendengar permintaan Yosef, yang merupakan suami Tuti Suhartini. Dia mengungkapkan, Yosef berniat pergi setelah menemukan jasad istri dan anaknya dalam bagasi Toyota Alphard. Menurutnya, Yosef beralasan hendak pergi untuk menenangkan diri.
(Baca juga: Pertunjukan Ludruk di Rumah Kader PKI yang Menyulut Amarah Banser)
Sebelumnya, Dede sempat mendengar teriakan dari saksi pertama, Ujang. Saat itu ia sedang berada di kebun.
"Ternyata yang berteriak pak Ujang. dia berkata 'pak RT cepat di rumah pak Yosef banyak darah'," kata Dede seperti dikutip dari akun Youtube Heri Susanto, Sabtu (25/9/2021).
Setelah itu, Ujang kembali ke rumah Yosef melalui jalan raya, sedangkan dirinya melewati kebun. “Pertama yang saya lihat depan pintu samping sebelah timur memang ada darah cukup banyak depan pintu lantai keramik," ucap Dede.
Dede juga mengaku melihat begas jejak seperti gusuran. "Setelah saya perhatikan ada seperti gusuran mengarah ke garasi, ada bercak darah sedikit," kata Dede.
Ia lalu pergi ke bagian depan rumah Yosef. "Sampai di rumah pak Yosef dari samping sebelah timur, di depan sudah ada orang, pak Dadar ngasih tau di dalam mobil ada kaki, di belakang jok samping kanan yang ada hordeng kelihatan kaki, gak tau kaki siapa," kata Dede.
Melihat kejadian itu, Dede langsung melarang warga untuk mendekati rumah Yosef. Setelah itu dia pergi melapor kejadian tersebut ke Polsek Jalancagak.
Sesampainya di Mapolsek, Polisi rupanya sudah menerima laporan dan bersiap untuk pergi ke rumah Yosef. "Lalu saya ikuti dari belakang. sampai di TKP orang sudah penuh. saya disuruh bantu pasang garis polisi sama kapolsek. polisi masuk ke dalam," sambung Dede.
Follow Berita Okezone di Google News