WASHINGTON – Bocoran dokumen keuangan yang diterbitkan oleh beberapa organisasi berita besar dunia pada Minggu (3/10/2021) menunjukkan bagaimana beberapa pemimpin dunia menumpuk kekayaan rahasia mereka, sementara menghindari pajak negara.
Kebocoran dokumen besar-besaran itu berfokus ada pemimpin Eropa, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Beberapa nama yang tersangkut dalam kebocoran yang disebut dengan ‘Pandora Papers’ itu di antaranya adalah Raja Abdullah dari Yordania, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
BACA JUGA: 7 Fakta Penting Panama Papers yang Wajib Anda Ketahui
Dokumen Pandora Paper yang diperoleh dari 14 lembaga perbankan luar negeri dan dianalisis oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ). Data sebesar 2,94 terabyte itu mengungkap kecurangan keuangan lebih dari 100 miliarder, 35 pemimpin dunia saat ini dan mantan, dan 300 pejabat publik.
ICIJ, jaringan wartawan dan organisasi media yang berbasis di Washington, DC, tidak mengungkapkan bagaimana file tersebut diperoleh, dan Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi tuduhan atau dokumen yang dirinci oleh konsorsium.
Raja Yordania Abdullah II menjadi salah satu pemimpin yang namanya disebutkan dalam Pandora Papers. Dia diduga telah menggunakan rekening luar negeri untuk menghabiskan lebih dari USD100 juta untuk membeli rumah-rumah mewah di Inggris dan Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Tokoh-Tokoh Indonesia yang Dimuat The Panama Papers
Pandora Papers juga menyebutkan bahwa Keluarga Aliyev yang berkuasa di Azerbaijan telah memperdagangkan properti Inggris senilai hampir USD500 juta dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu properti ini dijual oleh perusahaan cangkang (shell company) milik Aliyev kepada keluarga Kerajaan Inggris seharga USD90 juta, demikian diwartakan RT.
Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, disebutkan menggunakan perusahaan investasi lepas pantai untuk mengakuisisi château senilai USD22 juta di Prancis Selatan, sementara Presiden Nicos Anastasiades dari Siprus, yang mendirikan firma hukum yang dituduh menyembunyikan kekayaan seorang miliarder Rusia.
Mantan perdana menteri Inggris Tony Blair dan istrinya Cherie disebutkan diduga telah menghindari pajak properti senilai USD422.603 ketika mereka membeli kantor London senilai USD8,8 juta yang sebagian dimiliki oleh keluarga seorang anggota parlemen terkemuka Bahrain. Keluarga Blair tampaknya dapat menghindari pajak ini dengan membeli perusahaan induk asing yang memiliki kantor tersebut.
“Tidak pernah ada apa pun dalam skala ini dan itu menunjukkan kenyataan dari apa yang dapat ditawarkan perusahaan lepas pantai untuk membantu orang menyembunyikan uang tunai yang mencurigakan atau menghindari pajak,” kata jurnalis ICIJ Fergus Shiel kepada BBC.
“Mereka menggunakan rekening luar negeri itu, perwalian luar negeri itu, untuk membeli ratusan juta dolar properti di negara lain, dan untuk memperkaya keluarga mereka sendiri dengan mengorbankan warganya.”
Pandora Papers, terjadi lima tahun setelah kebocoran data keuangan lain yang dikenal dengan Panama Papers, yang mengungkap bagaimana uang disembunyikan oleh orang kaya dengan cara yang tidak dapat dideteksi oleh lembaga penegak hukum.
(Rahman Asmardika)