SUDAN - Perdana Menteri Sudan yang digulingkan Abdalla Hamdok, telah dikembalikan ke rumahnya sendiri sehari setelah kudeta militer.
"Perdana menteri telah ditemani kembali ke rumahnya sendiri di distrik Kafouri dan langkah-langkah keamanan telah dilakukan di sekeliling rumahnya," sumber yang meminta anonimitas, mengatakan kepada AFP, seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Kediamannya Diserbu Militer, PM Sudan Ditahan
Sebelumnya, Ketua dewan militer berkuasa Sudan, Abdel Fattah al-Burhan mengatakan pihaknya telah menyembunyikan PM Sudan Hamdok di rumahnya, agar tetap aman usai mendapat ancaman pembunuhan.
"Kami merasa ada ancaman terhadap nyawa perdana menteri, itulah mengapa kami menjauhkannya," kata al-Burhan.
Baca juga: PM Sudan Abdalla Hamdok Ditahan di Rumah Dewan Militer
"Dia (Hamdok) ada di rumah saya dan wartawan bebas untuk menemuinya," seperti dikutip dari Anadolu.
Hamdok dan sejumlah menteri pemerintahan sipil ditangkap oleh militer Sudan pada Senin 25 Oktober 2021 di tengah situasi genting di negara tersebut.
Al-Burhan mengumumkan status darurat, membubarkan dewan kedaulatan transisi dan pemerintah serta menangguhkan sejumlah ketentuan dokumen konstitusional yang menjabarkan transisi politik di Sudan.
Setelah kudeta gagal militer bulan lalu, ketegangan mendalam antara militer dan pemerintahan sipil meletus di tengah aksi protes rival baru-baru ini di ibu kota Khartoum.
Sebelum jatuh ke tangan militer, Sudan diperintah oleh dewan kedaulatan dari pejabat militer dan sipil, yang mengawasi masa transisi sampai pemilu yang akan digelar pada 2023, sebagai bagian dari pakta bagi-bagi kekuasaan antara militer dan koalisi Pasukan untuk Perubahan dan Kebebasan.
(Awaludin)