Ia menerangkan, aksi warganya muncul pertama kali saat erupsi Gunung Kelud pada 2014 lalu. Dimana saat itu, masyarakat dari berbagai elemen membantu penanganan bencana tersebut yang berdampak ke wilayah Kecamatan Ngantang.
Menurutnya, saat itu warga Ngantang merasa berutang budi karena telah dibantu pada masa sulit akibat bencana. Sejak saat itu, warga Ngantang selalu memberikan bantuan kepada wilayah terdampak bencana, untuk meringankan beban warga terdampak bencana.
“Kami pernah merasakan bencana, saat itu kami dibantu. Saya dan teman-teman ingin membalas budi, jadi pada saat terjadi bencana, di manapun, kami akan membantu,” ujarnya.
Komunitas Guyub Rukun Dusun Ramban dalam membantu penanganan dampak letusan Gunung Semeru telah menerjunkan kurang lebih 70 orang. Warga Ngantang tersebut harus menempuh perjalanan selama kurang lebih lima jam untuk tiba di Kecamatan Pronojiwo.
“Kalau bisa kami ingin meringankan beban warga terdampak, membantu dengan tenaga kami, karena kami pernah merasakan ini,” katanya.