JAKARTA - KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) langsung mencium tangan Kiai Said Aqil Siradj usai terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Gus Yahya mengatakan bahwa dirinya mencium tangan Kiai Said untuk menghormatinya lantaran selama ini telah menjadi gurunya.
"Iya beliau guru saya, ada Muktamar atau tidak saya cium tangan gitu saja. Itu juga satu hal naluriah saja, apa yang disampaikan tidak ada," ujar Gus Yahya di Kantor PBNU Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Gus Yahya mengatakan mencium tangan kiai merupakan tradisi yang ada di NU. Hal itu lantaran sudah menjadi budaya saat menimba ilmu menjadi santri di pesantren.
Baca juga: Gus Yahya: NU dan Pemerintah Punya Tanggung Jawab yang Sama
"Iya saya santri, beliau guru saya," ujarnya.
Sebelumnya, usai perhelatan Muktamar ke-34 di Lampung, Gus Yahya juga pernah mengatakan Kiai Said merupakan guru yang telah banyak memberikan pengalaman.
Baca juga: Gus Yahya: Isu Israel Hanya Gimmick Muktamar
"Paling awal saya haturkan terima kasih kepada guru saya, yang mendidik saya, menggembleng dan menguji saya tetapi juga membuka jalan untuk saya dan membesarkan saya yaitu prof dr KH Said Aqil Siradj," tutur Gus yahya.
Gus Yahya berujar, tak bisa mengganti secara penuh kebaikan yang diberikan oleh Kiai Said selama ini. Keberhasilan yang diperoleh PBNU pun, kata Gus Yahya, tak bisa dilepaskan begitu saja dari peran serta Kiai Said Aqil.
"Saya tidak tahu apakah akan cukup umur saya untuk membalas jasa-jasa beliau. Kalau ada yang patut dipuji, beliau yang harus dipuji," katanya.
Baca juga: Susun "Kabinet Baru" PBNU, Gus Yahya Bakal Rangkul Kubu KH Said Aqil
(Fakhrizal Fakhri )