Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tentara Wanita Asia Pertama Sukses Jelajahi Kutub Selatan Sendirian dengan Suhu Minus 45 Derajat Celcius

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Jum'at, 07 Januari 2022 |12:57 WIB
Tentara Wanita Asia Pertama Sukses Jelajahi Kutub Selatan Sendirian dengan Suhu Minus 45 Derajat Celcius
Tentara wanita Asia pertama sukses jelajahi Antartika (Foto: Preet Chandi)
A
A
A

INGGRIS - Seorang perwira Angkatan Darat (AD) Inggris keturunan Asia diperkirakan menjadi perempuan kulit berwarna pertama yang menyelesaikan ekspedisi solo melintasi Antartika.

Preet Chandi melakukan perjalanan sejauh 700 mil (1126,54 Km) dalam 40 hari, walau menghadapi suhu -45 derajat Celcius, jarak pandang yang buruk, dan kelelahan di sepanjang jalan.

Perempuan asal Kota Derby, Inggris berusia 32 tahun itu mengaku menjalani tantangan itu karena ingin menginspirasi orang lain untuk "menembus batas".

"Rasanya sangat tidak nyata akhirnya sampai di sini,” tulisnya di media sosial.

 Baca juga: Inggris Pangkas Jumlah Angkatan Darat, Tambah Anggaran Peralatan Militer Rp164 Triliun

Kapten Chandi, seorang fisioterapis Angkatan Darat, yang menggunakan nama "Polar Preet" menghabiskan dua tahun perencanaan dan pelatihan untuk ekspedisi itu.

Beberapa pelatihannya termasuk menarik ban sepanjang jalan Kota Derby dan perjalanan 27 hari ke Greenland untuk membantu membiasakan diri dengan kondisi cuaca ekstrem.

 Baca juga: Satelit Temukan Gunung Es Terbesar Baru di Luar Antartika

Kapten Chandi melakukan perjalanan rata-rata setiap hari sejauh 17 mil (27,3 km) dan menggunakan peralatan komunikasi khusus untuk mengirim audio dan foto ke keluarga selama misinya.

Setelah selesai, dia mengirim kembali pesan yang mengatakan dirinya berhasil mencapai Kutub Selatan saat salju turun.

"Rasanya sangat emosional sekarang. Saya tidak tahu apa-apa tentang kutub tiga tahun lalu dan rasanya sangat tidak nyata untuk akhirnya berada di sini,” terangnya.

"Sulit sampai di sini dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan mereka,” lanjutnya.

"Ekspedisi artinya bukan untuk diri saya sendiri. Saya ingin menginspirasi orang untuk menembus batas dan percaya pada diri mereka sendiri,” ujarnya.

"Itulah bagian dari alasan mengapa saya ingin melakukan hal ini - demi orang-orang yang dianggap tidak cocok dengan citra tertentu," katanya.

Ekspedisi itu diperkirakan memakan waktu antara 45 dan 48 hari.

"Saya telah menyaksikan upaya Polar Preet di Antartika dengan rasa terpukau dan kagum karena saya telah melihatnya bertahan pada jarak dan kecepatan yang luar biasa setiap hari dalam ekspedisinya,” terang Brigadir Jenderal Lizzie Faithfull-Davies, komandan Brigade Logistik ke-102.

"Podcastnya yang menarik di situs webnya telah menghidupkan kondisi yang sulit dan daya tahannya yang ekstrem. Dia adalah perempuan yang benar-benar luar biasa,” ujarnya.

"Saya benar-benar senang mendengar dia telah mencapai ambisinya untuk mencapai Kutub Selatan dan sangat bangga dia telah menunjukkan betapa kita semua dapat mencapainya jika kita menetapkan pikiran kita untuk itu," ungkapnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement