Akibat kerugian itu, membuat parlemen Inggris marah karena banyaknya korban dari pihak mereka. Peristiwa itu dikenal sebagai Palagan Bojongkokosan.
Selepas perang Eddy sempat menjadi panglima di Kalimantan. Ia mengakhiri kariernya sebagai tentara pada 1957 dengan pangkat kolonel. Pada 5 September 2014, Eddy meninggal dunia di Bandung.
Sejarah mencatat keberanian dan perjuangannya semasa perang kemerdekaan sebagai salah satu komandan gerilyawan Indonesia yang disegani militer Inggris pada 1946.
(Awaludin)