RIYADH- Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sedang mengembangkan program kewirausahaan untuk kelompok rentan terdampak pandemi Covid-19. Dia mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara pada Kongres Kewirausahaan Global (GEC), yang digelar di Riyadh, Kerajaan Arab Saudi.
Mensos menyatakan, pandemi telah memukul semua sektor di tanah air, termasuk kelompok miskin dan rentan menjadi pihak yang paling terdampak.
Guna mendukung kelompok rentan tersebut, Pemerintah Indonesia meluncurkan program kesejahteraan sosial secara intensif.

“Yaitu berupa bantuan sosial tunai (Program Keluarga Harapan/PKH) untuk 10 juta penerima manfaat, bantuan sembako (Bantuan Pangan Non Tunai/BPNT) untuk 18,8 juta penerima manfaat. Tahun 2021 nilai bantuan sekitar Rp105 triliun (atau US$ 7,5 juta),” kata Mensos.
Tak hanya sampai disitu ada juga program afirmatif khusus untuk mendukung kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, dan yatim piatu. Pandemi juga membuat sebagian anak-anak kehilangan orangtuanya dan menjadi yatim piatu (YAPI) baru di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
“Untuk anak YAPI, pemerintah meluncurkan program yang mendukung pendidikan dan kebutuhan sehari-hari mereka,” katanya.