Hanya kandidat yang disetujui Beijing yang dapat mencalonkan diri dalam pemilihan lokal, banyak media pro-demokrasi telah ditutup dan kebebasan berbicara telah dibatasi.
Hong Kong diserahkan kembali dari Inggris ke pemerintahan Cina pada tahun 1997, pada akhir masa sewa 99 tahun.
Disepakati bahwa Hong Kong akan diatur oleh prinsip "satu negara, dua sistem" yang unik yang menjamin kebebasan berkumpul dan peradilan yang independen selama 50 tahun ke depan.
Tetapi para kritikus mengatakan undang-undang keamanan nasional bertentangan dengan janji itu dengan secara efektif mengurangi otonomi peradilan Hong Kong dan memungkinkan pihak berwenang untuk membasmi protes atau perbedaan pendapat.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Chris Patten, gubernur Inggris terakhir di Hong Kong mengatakan "sangat sedih" melihat transformasi kota itu.
"Adalah adil untuk mengatakan selama 10 tahun setelah tahun 1997, mungkin sedikit lebih lama, hal-hal tidak menjadi terlalu buruk, tetapi mereka telah menurun sejak itu, sebagian karenaXi dan rekan-rekannya takut akan apa sebenarnya arti Hong Kong,” terangnya dalam konferensi pers.
"Saya percaya bahwa Hong Kong adalah kota yang hebat. Saya berharap ini akan menjadi kota yang hebat lagi,” lanjutnya.
(Susi Susanti)