3. Letjen. (Purn) Umar Wirahadikusumah
Umar Wirahadikusumah dilantik sebagai wakil presiden RI pada 1983 menggantikan Adam Malik. Dia menjadi pensiunan perwira militer pertama yang menjadi wakil presiden RI.
Pria kelahiran Situraja, Sumedang, Jawa Barat, 10 Oktober 1924 itu mengawali karier militernya sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Cicalengka, Jawa Barat pada 1945. Umar Wirahadikusumah kemudian menempati sejumlah jabatan tinggi militer termasuk sebagai sebagai Pangdam V/Jaya, dimana dia ikut dalam operasi penumpasan G30S/PKI.
Setelah operasi penumpasan G30S/PKI Umar Wirahadikusumah dipercaya sebagai Pangkostrad menggantikan Soeharto, dan akhirnya dilantik untuk menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) pada 1969.
Setelah pensiun dari militer pada 1973, Umar Wirahadikusumah menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas Keuangan (BPK) hingga 1983 saat dia diangkat sebagai wakil presiden.
4. Letnan Jenderal (Purn) Sudharmono SH
Pria yang akrab dipanggil Pak Dharmono atau Pak Dar ini mendampingi Presiden Soeharto sebagai wakil presiden RI dari 1988 hingga 1993. Namun, Sudharmono telah lama berada di kabinet pemerintahan Soeharto.
Pensiunan militer kelahiran Gresik, Jawa Timur, 12 Maret 1927 itu menjabat sebagai menteri Sekretaris negara pada 1972, dan menteri dalam negeri pada 1982, sebelum kemudian diangkat sebagai wakil presiden menggantikan Umar Wirahadikusumah.
5. Jenderal (Purn) Try Soetrisno
Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 15 November 1935 ini dilantik sebagai wakil presiden RI pada Sidang Umum MPR 1993. Sebelumnya, Try Soetrisno menjabat sejumlah posisi penting kemiliteran termasuk sebagai KASAD dan Panglima ABRI, angkatan bersenjata Indonesia sebelum berubah menjadi TNI.
Try Soetrisno, yang biasa dipanggil Pak Try, sebenarnya berpeluang menjabat sebagai wakil presiden lima tahun sebelumnya, pada 1988. Saat itu sempat terjadi ketegangan antara yang menjagokan Sudharmono dan dirinya, namun pada akhirnya Sudharmono yang terpilih sebagai wakil presiden.