Ia memiliki tinggi 185 cm dengan berat 120 kg. Karir Moersjid dalam dunia tentara berawal saat dirinya menjadi salah satu anggota tentara PETA. Saat itu ia berdinas di Bogor dengan pangkat shodanco atau bisa dikatakan setara dengan komandan peleton.
Moersjid sempat mengawal rombongan rakyat sipil dari Jawa Barat ke Blitar, Jawa Timur, pada saat revolusi fisik. Disanalah ia akhirnya bertemu seorang gadis dari Banten, yaitu Siti Rachma. Kemudian, tak lama setelah itu Siti Rachma resmi menjadi istri dari Moersjid.
Setelah Indonesia merdeka, Moersjid rupanya bernasib mujur. Karirnya kian melesat hingga berpangkat Mayor dan menjadi komandan resimen Divisi Siliwangi. Namanya mulai melejit saat ia kerap bekeraja sama dengan Ahmad Yani.
Keduanya pernah turun tangan dalam memadamkan perlawanan di daerah bergejolak dengan melakukan operasi untuk melumpuhkan pemberontak.
Salah satu fakta unik dari Mayor Jenderal Moersjid adalah saat masih bertugas ia kerap merancang strategi serta menyusun rencana operasi dengan menganalisis topografi. Hal ini membuatnya kerap bersinggungan dengan peta-petah hingga tidur bersama peta-peta tersebut. Hal ini terus ia lakukan hingga Mayor Jenderal Moersjid pensiun.
Demikian informasi mengenai Mengenal Moersjid, Jenderal Pemarah yang Sangat Disegani Soekarno. Meski dikenal pemarah, ia merupakan salah satu jenderal yang memiliki loyalitas tinggi bagi bangsa ini.
(RIN)
(Rani Hardjanti)