3. Marhaenisme
Soekarno juga memiliki pemikiran marhaenisme yang sangat terkenal dan masih diyakini banyak orang. Pemikiran itu disebut sebagai cerminan terbaik Pancasila. Menurut Soekarno, prinsip yang terkandung di dalam ideologi ini adalah sosio nasionalisme.
Soekarno mengutarakan istilah ini karena terinspirasi dari seorang petani miskin di Bandung bernama Marhaen. Pertemuan keduanya disebut terjadi pada 1920-an. Kala itu, Marhaen memang menjadi simbol Soekarno sebagai penggambaran bagaimana rakyat kecil harus berjuang. Profesi rata-rata masyarakat miskin kala itu adalah nelayan, buruh, pedagang, dan petani.
Melalui pemikirannya ini, Soekarno ingin masyarakat Indonesia terbebas dari eksploitasi di masa penjajahan. (Diolah dari berbagai sumber/Litbang MPI/Ajeng Wirachmi).
(Erha Aprili Ramadhoni)