Presiden Dewan Kota Los Angeles Mundur Usai Rekaman Komentar Rasisnya Bocor
LOS ANGELES - Seorang anggota Dewan Kota Los Angeles mengundurkan diri sebagai presiden dewan setelah beredarnya rekaman audio dimana dia membuat komentar rasis dan meremehkan lainnya, termasuk putra rekannya yang berkulit hitam.
Nury Martinez, seorang Demokrat, meminta maaf kepada sesama Anggota Dewan Demokrat Mike Bonin dan keluarganya dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pengunduran dirinya secepatnya.
(Baca juga: Dituduh Bersikap Rasis dan Kasar, Bos WHO Dirumahkan Tanpa Batas Waktu)
Martinez mendapat kecaman setelah Los Angeles Times melaporkan komentar yang dia buat selama pertemuan Oktober 2021 yang direkam, di mana dia mengatakan Bonin, yang berkulit putih, memperlakukan putranya yang berkulit hitam seolah-olah dia adalah "aksesori" dan membandingkannya dengan "changuito, " yang diterjemahkan sebagai "monyet kecil.
Martinez juga meremehkan orang-orang Meksiko dari Oaxaca dan menyuarakan ketidaksenangannya dengan Jaksa Wilayah Los Angeles George Gascon, dengan mengatakan "dia bersama orang kulit hitam,"
"Saya bertanggung jawab atas apa yang saya katakan dan tidak ada alasan untuk komentar itu. Saya sangat menyesal," kata Martinez dalam pernyataannya dilansir Reuters, Selasa (11/10/2022).
"Sebagai seseorang yang sangat percaya pada pemberdayaan komunitas kulit berwarna, saya menyadari bahwa komentar saya melemahkan tujuan itu,"sambungnya.
Dua anggota dewan Demokrat lainnya, Gil Cedillo dan Kevin de Leon dan pemimpin buruh Ron Herrera menghadiri pertemuan tersebut.
Dilaporkan bahwa De Leon menuduh Bonin tidak mendukung orang Latin dan menyamakannya dengan "anggota kulit hitam keempat" .
Ketiganya mengeluarkan pernyataan yang mengakui bahwa pernyataan yang tidak pantas dibuat pada pertemuan tersebut.
Bonin mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang menyerukan dewan kota untuk mencopot Martinez sebagai presiden dan agar dia mengundurkan diri dari badan legislatif.
"Setiap orang tua yang membaca komentarnya akan tahu bahwa dia tidak layak untuk jabatan publik," kata Bonin.
