3. Martinus Beijerinck
Pada 1898, Martinus Beijerinck, seorang ahli mikrobiologi dan botani asal Belanda mulai melakukan percobaan selanjutnya mengenai hal yang diyakini sebagai bakteri kecil ini.
Dia menemukan fakta bahwa ini merupakan partikel mikroskopis yang lebih kecil dari bakteri. Kemudian, partikel yang menyerang tembakau ini dapat bereproduksi dan tidak mati ketika dimasukkan ke dalam alkohol.
Dari hal itu, Beijerinck menyimpulkan partikel ini sangat kecil dan dapat hidup pada makhluk hidup yang menyerangnya. Dia pun memberikan definisi baru, yaitu “contagium vivum fluidum (cairan menular hidup)”.
Dia pun juga menyebutkan partikel ini sebagai virus lolos saring. Berkat penemuannya, Beijerinck dijuluki sebagai bapak virologi karena telah menyebut patogen kecil ini dengan nama virus.
4. Wendell M. Stanley
Pada 1935, Wendell M. Stanley, seorang ahli biokimia asal Amerika berhasil mengkristalkan partikel penyakit mosaik pada tembakau. Dia pun memurnikan virusnya dan dapat dilihat di bawah mikroskop elektron.
Stanley menunukkan bahwa penyakit ini mengandung protein dan ribonukleat acid (RNA). Berkat hal yang dia lakukan, nama penyakit tersebut menjadi Tobacco Mosaic Virus (TMV) atau virus mosaik tembakau.
Demikian sejarah mengenai penemuan virus beserta keempat ilmuwan yang telah menyelidikinya.
(Rahman Asmardika)