"Syukurlah, saya kembali ke Iran dengan keadaan sehat dan aman. Dan, saya meminta maaf kepada publik Iran atas kebimbangan dan kekhawatirannya,” ujarnya.
Dia juga membantah laporan terkait dirinya tak bisa dihubungi oleh keluarga dan teman-temannya, dan meninggalkan Korea Selatan lebih awal dari yang dijadwalkan.
"Bukan begitu. Kami kembali ke Iran tepat seperti yang direncanakan," katanya.
Setelah menyampaikan komentar serupa di sebuah unggahan Instagram pada Selasa (18/10/2022) sore, Rana Rahimpour dari BBC Persia mengatakan, bagi banyak orang, bahasa yang digunakan oleh Rekabi tampak seperti ditulis di bawah paksaan.
Sebelumnya, atlet perempuan lain yang pernah bertanding di luar negeri tanpa menggunakan jilbab, mengaku mereka mendapat tekanan dari otoritas Iran untuk menyampaikan permohonan maaf yang sama.
Beberapa dari mereka memutuskan untuk tidak kembali ke Iran.
Banyak mantan tahanan juga mengatakan bahwa mereka dipaksa petugas keamanan untuk membuat "pengakuan" palsu yang disiarkan TV pemerintah Iran.