BEIJING - Wuhan resmi menghentikan karantina wilayah atau lockdown pada April 2020 lalu, yang menandakan bahwa kota itu telah terbebas dari pandemi Covid-19. Bahkan, pada pergantian tahun 2020 kota itu merayakannya dengan gegap gempita.
Namun, dua tahun lebih setelah pembukaan karantina wilayah itu, Wuhan kini kembali diguncang dengan ancaman kasus Covid-19 baru. Tercatat, kasus harian di kota berpenduduk 11 juta jiwa itu mengalami peningkatan setiap harinya, dan bermuara pada pemberlakuan lockdown baru.
Berikut fakta-fakta terkait pemberlakuan lockdown kembali di Wuhan.
1. Kembali lockdown
Kota Wuhan, yang diidentifikasi sebagai tempat awal sebaran virus Covid-19 kembali ditempatkan dalam karantina wilayah (lockdown). Lockdown ini berlangsung di saat kota-kota di China memperketat pembatasan Covid-19 setelah lebih dari 1.000 kasus tercatat selama tiga hari berturut-turut.
Meskipun penambahan kasus harian Covid-19 di Wuhan masih terbilang kecil menurut standar global, namun penyebaran varian Omicron yang terjadi di negara itu tetap mengkhawatirkan.
2. Tambahan puluhan kasus harian
Wuhan melaporkan, di wilayah tersebut terjadi peningkatan kasus aktif harian Covid-19. Tercatat, setiap harinya paling tidak ada 20 hingga 25 kasus harian Covid-19 baru.
Hal itu mendorong pemerintah setempat untuk memerintahkan lebih dari 800.000 orang di satu distrik untuk tinggal di rumah hingga Minggu, (30/10/2022).
Guangzhou, kota terbesar keempat di China dan ibu kota provinsi Guangdongdisebut juga menutup lebih banyak jalan dan lingkungan dan menahan orang-orang di rumah mereka karena daerah baru dianggap berisiko tinggi dalam kebangkitan Covid-19.
"Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jika kami masih bisa bertahan hidup seperti ini maka saya kira itulah yang akan kami lakukan," kata seorang warga Wuhan bermarga Chang, 38 tahun, sebagaimana dilansir Reuters.