BANDUNG BARAT - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah warga didampingi personel Bhabinkamtibmas dan Babinsa sedang berusaha mendobrak pintu sebuah rumah dengan linggis.
Sementara di balik kaca di dalam rumah tersebut tampak sesosok perempuan menggunakan kaos berwarna hijau yang sedang menangis. Kedua matanya lebam hitam yang diduga karena bekas pukulan.
BACA JUGA:Kapolri Sebut Siapapun Pemimpin 2024, Polarisasi Politik Akan Jadi Masalah Berat
Informasi yang dihimpun, perempuan itu diduga adalah asisten rumah tangga (ART) yang jadi korban penyiksaan dan penyekapan majikannya. Saat dievakuasi oleh petugas dan warga dia berada seorang diri di dalam rumah dengan kondisi rumah terkunci dari luar karena majikannya pergi.
Perempuan yang belakangan diketahui berinisial R (29) dan merupakan warga Limbangan, Kabupaten Garut tersebut lalu diamankan oleh warga. Warga yang iba lalu memberinya makan serta menemukan sejumlah luka lebam di sekujur tubuhnya wanita tersebut.
BACA JUGA:Tiba Malam Ini, Keluarga Tunggu Kedatangan Jenazah Novita Korban Berondongan Peluru di AS
Saat dikonfirmasikan hal ini, Kepala Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Aas Mochamad Asor membenarkan jika aksi dugaan penyekapan dan penyiksaan terhadap ART tersebut berada di wilayahnya. Yakni di Komplek Bukit Permata Cimahi, RT 4/22, Blok G I Nomor 29, Desa Cilame, Ngamprah, KBB.
"Benar ada kejadian itu, sekarang ART sudah diamankan oleh warga dan dipertemukan dengan keluarganya dari Garut," ucapnya kepada MNC Portal Indonesia.
Menurutnya, terungkapnya peristiwa ini karena warga di sekitar rumah tersebut curiga karena sering mendengar ada suara orang menangis. Kemudian saat pemilik rumah tidak ada di rumah, warga melihat ke rumah tersebut dan melihat R berada di dalam rumah sendirian.
Merasa iba dengan kondisinya warga kemudian mendobrak pintu rumah dan membawa R ke tempat yang aman. Berdasarkan pengakuannya dia sudah bekerja di rumah tersebut selama enam bulan, namun baru dibayar satu bulan Rp1,5 juta.
Namun dirinya kerap dihukum jika melakukan kesalahan atau tidak benar dalam bekerja.
"Pengakuannya, kalau salah dalam bekerja sering dipukul pakai centong, ditusuk penitik, atau oleh benda tumpul lainnya," terangnya.
Menurutnya saat ini korban sudah dibawa ke Mapolres Cimahi dan rencananya majikan korban juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan. Dirinya mengapresiasi langkah warga yang peduli dengan kondisi di lingkungan sekitarnya dan tidak main hakim sendiri.
"Saya mengapresiasi warga karena responsif dengan penderitaan orang lain dan sadar hukum dengan tidak melakulan main hakim sendiri," pungkasnya.
(Nanda Aria)