Share

Gizi Buruk di Indramayu, Perempuan 15 Tahun Ini Berat Badannya Hanya 10 Kg dan Tidak Bisa Bicara

Andrian Supendi, MNC Portal · Selasa 08 November 2022 16:20 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 08 525 2703407 gizi-buruk-di-indramayu-perempuan-15-tahun-ini-berat-badannya-hanya-10-kg-dan-tidak-bisa-bicara-nHtOwoKxMB.jpg Anak penderita gizi buruk/Foto: Andrian Supendi

INDRAMAYU - Dugaan kasus gizi buruk kembali terjadi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bocah bernama Lissa Ameliya Safitri, asal Dusun Sigrong, Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, itu memiliki kondisi tubuh yang sangat memprihatinkan.

Di usianya yang sudah menginjak 15 tahun, bocah perempuan tersebut hanya memiliki berat badan sekitar 10 kilogram diduga akibat gizi buruk. Badannya kurus kering hingga terlihat tulang belulang.

 BACA JUGA:Prabowo Yakin Indonesia Bisa Produksi Jet Tempur Sendiri

Ironisnya, anak ke lima dari pasangan suami istri Nurahmat dan Turinih itu diketahui juga belum bisa berbicara. Bahkan, Ia juga tidak mampu berjalan dan kesehariannya hanya diam berbaring di tempat tidur.

Ayah Lissa, Nurahmat (53) menyampaikan, putri bungsunya itu menderita gizi buruk sejak berusia 18 bulan, tepatnya sekitar tahun 2009.

"Waktu lahir putri kami ini normal. Mulai sakit kayak gini waktu usianya 18 bulan. Awalnya sih panas, kata orang sih step," ujar dia, kepada MNC Portal Indonesia (MPI), di kediamannya, Selasa (8/11/2022).

Nurahmat mengungkapkan, sebagai seorang ayah, Ia sudah berupaya berbuat yang terbaik demi kesembuhan putrinya. Bahkan, Ia sampai rela menjual rumah dan kendaraan miliknya demi untuk membiayai pengobatan Lissa.

"Kami sudah berobat ke berbagai rumah sakit. Mulai dari yang ada di Indramayu, Cirebon, Bekasi, hingga rumah sakit di Bandung. Tapi belum sembuh juga. Saya sampai jual kendaraan dan rumah saya demi pengobatan. Sementara rumah yang saya tempati sekarang ini adalah rumah orang tua saya," ungkap dia.

Nurahmat berharap, putri bungsunya itu dapat menemukan jalan kesembuhan dan dapat pulih seperti anak-anak pada umumnya.

Follow Berita Okezone di Google News

"Saat ini saya hanya bisa pasrah, karena saya sudah tidak memiliki biaya lagi untuk pengobatan anak saya. Saya sih berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membantu pengobatan anak kami ini," harap dia.

Sementara itu, petugas Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Desa Sukahaji menyatakan, pihaknya berencana untuk mengadakan penggalangan dana untuk membantu kebutuhan sehari-hari Lissa.

"Kita akan mencari donatur orang-orang yang dermawan untuk kebutuhannya dede (Lissa). Karena untuk memberikan bantuan medis kita masih belum bisa, paling hanya memfasilitasi pembuatan SKTM (surat keterangan tidak mampu) kalau akan dirujuk," terang dia.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini