Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Negara Ini Dorong Warganya Punya Banyak Anak, Tawarkan Uang untuk Perempuan Lahirkan 10 Kali

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Minggu, 13 November 2022 |07:09 WIB
4 Negara Ini Dorong Warganya Punya Banyak Anak, Tawarkan Uang untuk Perempuan Lahirkan 10 Kali
(Reuters)
A
A
A

DI era semakin tumbuh banyaknya angka kelahiran, membuat beberapa negara untuk menghentikan hal tersebut dengan berbagai cara.

Namun, berbeda dengan beberapa negara ini. Mereka justru mendorong warganya untuk memiliki banyak anak. Berikut daftarnya, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (13/11/2022) :

1. China

“Kebijakan satu anak” pernah diterapkan China pada 1980-an. Pada saat itu, keluarga yang memiliki terlalu banyak anak akan didenda. Bahkan sejumlah wanita terpaksa melakukan sterilisasi atau menjadi sasaran aborsi. Pembatasan anak ini dilakukan karena China kala itu sudah terlalu banyak penduduknya.

Namun kini pemimpin China khawatir negaranya akan terlalu sedikit orang. Tahun 2021, hanya 10,6 juta orang yang lahir di China. Selain itu, China menghadapi jumlah orang tua membengkak dan tenaga kerja yang menyusut selama bertahun-tahun, yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, sejak tahun lalu China mengumumkan kebijakan tiga anak (sebelumnya, sejak 2015 dijalankan kebijakan dua anak). Berbagai cara dilakukan agar masyarakat menjalankan kebijakan ini, misalnya dengan menawarkan uang sejumlah 10.000 yuan atau USD1.397 per tahun selama tiga tahun, apabila keluarga memiliki anak ketiga. Hal ini dilakukan di Provinsi Gansu.

2. Rusia

Rusia juga turut mendorong warganya untuk memiliki banyak anak. Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan uang kepada perempuan agar memiliki 10 anak atau lebih untuk memulihkan krisis demografis negara yang muncul akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina. Perempuan Rusia yang dapat melahirkan 10 anak atau lebih akan menerima pembayaran satu kali sebesar 1 juta rubel atau sekitar Rp257 juta ketika anak kesepuluh mereka berusia satu tahun.

Bahkan Putin telah mengatakan bahwa orang yang memiliki keluarga besar lebih patriotik. Perempuan yang mampu untuk memiliki 10 anak akan dikenal sebagai Ibu Pahlawan. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengisi kembali populasi penduduk yang berkurang.

3. Singapura

Singapura telah menjalankan kampanye keluarga berencana “dua saja cukup” untuk mendorong warganya hanya memiliki dua anak. Hal ini dimaksudkan untuk memperlambat pertumbuhan penduduk. Singapura secara aktif mendistribusikan alat kontrasepsi dan meluncurkan gerakan keluarga berencana modern.

Kampanye tersebut berjalan sukses, namun membawa dampak lain. Pemerintah Singapura lalu membuat kampanye baru yang mendorong warganya untuk memiliki tiga anak atau lebih. Slogan yang dibuat untuk mendukung kampanye tersebut adalah “Miliki Tiga Anak Atau Lebih Jika Anda Mampu”. Untuk menyukseskan kampanye tersebut, pemerintah Singapura memberikan uang kepada orang tua sebesar USD10 ribu (Rp136 juta) bagi anak ketiga dan seterusnya.

4. Jepang

Jepang menghadapi situasi di mana para warganya enggan menikah. Di samping itu, negara ini memiliki proporsi orang tua tertinggi di dunia. Untuk mendorong warganya menikah, pemerintah menerapkan program mak comblang melalui acara kencan singkat.

Kaum wanita juga diminta untuk berkontribusi pada kesejahteraan negara dengan memiliki lebih banyak bayi. Dukungan yang diberikan pemerintah kepada keluarga di antaranya memberi cuti hamil berbayar, tunjangan melahirkan, serta tunjangan pengasuhan anak bulanan hingga 12 tahun. Selain itu, dana bulanan sebesar 40 ribu hingga 60 ribu yen diberikan kepada orang tua tunggal. (Diolah dari berbagai sumber/ Litbang MPI/Alifia Gita Riani)

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement