Kisah "Lady Death" sniper handal mulai berakhir ketika Pavlichenko terluka empat kali dalam satu tahun. Pada 1942, peluru mengenai wajah Pavlichenko dalam pertempuran. Komando Tinggi Soviet menyayangkan jika Pavlichenko harus kehilangan nyawanya.
Setelah melewati satu bulan proses pemulihan, Pavlichenko memiliki peran baru. Ia mendapat tugas mengumpulkan dukungan front kedua di Eropa supaya Rusia mendapat banyak dukungan untuk melawan Jerman.
Demikian Kisah Lyudmila Pavlichenko, si ahli sniper wanita paling mematikan yang berjuluk Lady Death. Semoga dapat menambah wawasan dan terimakasih.
(RIN)
(Rani Hardjanti)