SURABAYA - Perkembangan teknologi dan semakin meluasnya keberagaman yang ada di Indonesia menjadi kekayaan yang bisa berbuah positif. Diskusi tentang keberagaman pun menjadi kebutuhan generasi muda dalam menempa persatuan.
Yuliani, salah satu mahasiswi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menuturkan, pihaknya meyakini perbedaan menjadi salah satu rahmat. Makanya adanya perbedaan itu tidak boleh memecah persatuan, tapi dipahami dengan baik sebagai bagian dari kesatuan.
“Diskusi tentang keberagaman saya rasa penting untuk generasi muda. Biar menambah pemahaman kami di masa depan,” katanya di sela-sela Diskusi Ilmiah Menggali Mutiara Para Bijak Bestari untuk Memperkokoh Persatuan Bangsa di Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya, Senin (5/12/2022).
Ketua Roemah Bhinneka Irianto Susilo menuturkan, untuk merawat keberagaman dan persatuan dibutuhkan ragam pertemuan dari berbagai pihak. Ada banyak cara untuk bisa merawat persatuan, salah satunya dengan diskusi yang dilakukan dari berbagai elemen masyarakat. “Termasuk ada pelibatan kelompok muda dalam diskusi itu,” jelasnya.
Sementara, Ketua Nahdlatul Wathan Dr Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, Lc, MA mengatakan Keberagaman di Indonesia sudah teruji oleh waktu untuk bisa menjadi khasanah kebangsaan. Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia sudah pada level “fitri” yang bisa terus dirawat.
“Namun sesuatu yang sudah ada tetap harus dijaga. Kita sudah memiliki pengalaman untuk merawatnya. Jadi persaudaraan itu harus dirawat, biar tidak pecah,” kata TGB, panggilan akrabnya.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(kha)