Menurut Dwikorita, dari catatan Katalog Gempa BMKG bahwa gempa Megathrust ini sudah tercatat sejak tahun 1600-an. “Nah, ini menurut catatan katalog gempa BMKG tahun 1600 itu tercatat sudah ada 20 kali kejadian gempa di zona Megathrust dengan magnitudo lebih dari 8, itu sejak tahun 1600,” katanya.
“Nah, yang terkini yang baru saja di era generasi kita itu misalnya gempa di Banda Aceh itu ya tahun 2004 itu Megathrust magnitudonya 9,2. Kemudian di Banyuwangi itu sebelumnya tahun 1994, magnitudonya 7,8. Kemudian di Nias tahun 2005 magnitudonya 8,5. Pangandaran tahun 2006 magnitudonya 7,7. Selanjutnya, di Bengkulu tahun 2007 magnitudonya 8,5 dan di Pagai (Mentawai) tahun 2010 magnitudo 7,8,” ungkap Dwikorita.
“Ini yang tempat-tempat yang kuat yang kecil-kecil bahkan mungkin sudah ratusan terjadi yang tidak tidak dirasakan ataupun yang lemah lebih sering lagi,” tandasnya.
(Widi Agustian)