Lalu apa itu sextortion? Sextortion biasanya terdiri dari seseorang yang menyamar sebagai wanita di media sosial dan memikat orang untuk mengirimkan gambar eksplisit diri mereka sendiri. Scammer kemudian mengancam untuk mempublikasikan gambar kecuali korban mengirimkan uang.
Anak-anak menjadi sasaran di rumah mereka menggunakan perangkat game dan aplikasi lain. Selain itu, penipu sering memotivasi korban untuk pindah ke platform perpesanan sekunder setelah melakukan kontak awal.
Anak laki-laki berusia antara 14 dan 17 tahun umumnya menjadi sasaran. Namun baru-baru ini, FBI juga telah mewawancarai anak-anak berusia 10 tahun.
Kejahatan tersebut diperkirakan telah mengumpulkan total jutaan dolar. Penipuan individu ini juga telah menyebabkan korban mengirimkan uang dalam jumlah ribuan.
"Ini adalah krisis yang berkembang dan kami telah melihat sextortion benar-benar menghancurkan anak-anak dan keluarga," kata Michelle DeLaune, CEO National Center for Missing and Exploited Children.
"Pertahanan terbaik melawan kejahatan ini adalah berbicara dengan anak-anak Anda tentang apa yang harus dilakukan jika mereka menjadi sasaran online," lanjutnya.
(Susi Susanti)