Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kode Kedipan Mata Jenderal Brimob Ini Berujung Tewasnya Tawanan Perang di Aceh

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 30 Desember 2022 |06:30 WIB
Kode Kedipan Mata Jenderal Brimob Ini Berujung Tewasnya Tawanan Perang di Aceh
Ilustrasi okezone
A
A
A

JAKARTA – Korps Brigade Mobile (Korps Brimob) merupakan kesatuan operasi khusus yang bersifat Parakomando Resimen Pelopor milik Polri.

Korps Brimob atau Mobrig juga dikenal sebagai salah satu institusi tertua Polri sebagai penerus dari Pasukan Polisi Istimewa yang telah berperan dalam memprakarsai pembentukan institusi Polri. Salah satu anggota Brimob yang cukup terkenal saat awal-awal berdirinya adalah K.E Loemy.

(Baca juga: Anggota Brimob Polda Lampung Gugur Ditembak KKB di Papua)

Di sisi lain, Ada kisah saat kode kedipan mata Komandan Kompi A Ranger Mobile Brigade (Mobbrig) atau Resimen Pelopor Brimob AKP K.E Loemy salah diterjemahkan anak buahnya. Akibatnya sangat fatal, seorang tawanan perang tewas terkena timah panas.

Pagi itu di Aceh tahun 1961, Loemy yang merupakan Komandan Kompi 5994 menginterogasi tawanan pemberontakan DI/TII Daud Beureuh. Seorang tawanan diambil dan diinterogasi langsung AKP Loemy di Balai Desa Katesa, Sungai Hiu.

Melansir Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, saat itu petugas jaga adalah Agen Polisi II Tholib dan Agen Polisi II Kartimin.

Proses interogasi berlangsung lama, namun sang tawanan tidak bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan Loemy. Resimen Pelopor bersiap melaksanakan patroli tempur di Sungai Hiu bersama pasukan Marinir Alugoro I.

Loemy kemudian memberikan kode pada Agen Kartimin dengan kedipan mata, maksudnya agar Kartimin menakut-nakuti tawanan tersebut.

Namun, Kartimin salah mengerti. Dia langsung melepas pengaman senapan AR 15, membidik, dan menembak tawanan TII dari jarak 5 meter. Kontan, tawanan tersungkur menemui ajal karena bagian dadanya tertembus peluru caliber 5,56 dari senapan AR 15. Loemy sangat marah dan langsung menampar Agen Kartimin dua kali sambil berteriak “Kenapa ditembak…!”.

Kartimin tidak kalah terkejut dengan reaksi komandannya dan dengan nada lugu bertanya, “Lho bukannya bapak menyuruh saya menembaknya dengan kode perintah tadi?”.

Loemy segera menyadari bahwa perintahnya salah diterjemahkan. Masih dengan rasa kesal, dia memerintahkan dua anak buahnya mengurus jenazah tawanan tadi.

Diketahui, pangkat terakhir Loemy di korps Bhayangkara adalah Irjen Pol. Jenderal polisi lulusan sekolah Okinawa ini merupakan salah satu komandan legendaris pasukan Resimen Pelopor Brimob, selain mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo.

Loemy memang terkenal komandan yang disiplin dan tegas jika anak buahnya melakukan kesalahan fatal. Dalam segala hal sampai-sampai jika celana dinas anak buahnya terlihat kusut, dia bisa membatalkan izin cuti yang bersangkutan.

Kepiawaian Loemy teruji saat memimpin 2 peleton Ranger menumpas sisa-sisa PRRI di Sumatera tahun 1961. Ranger harus berhadapan langsung dengan batalion-batalion Angkatan Darat pimpinan Letkol Nawawi yang memberontak.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement