Tak heran jika dari sekian banyak calon DENJAKA hanya sekitar 50 orang saja yang bisa lolos.
Selain dituntut untuk memiliki fisik yang kuat, personel DENJAKA juga harus memiliki IQ yang tinggi. Pasalnya, para personel DENJAKA akan mendapatkan tugas penyusupan di daerah operasi sehingga mereka harus berbekal kemampuan inteligensi yang tinggi agar mampu menyerap materi dengan cepat di lapangan.
Proses pendidikan DENJAKA sendiri hanya memuat 20% teori saja di kelas, sedangkan sisanya adalah praktik langusng di lapangan, seperti di hutan, laut, dan udara.
Melansir dari laman Pusat Pendidikan TNI, dalam proses menjadi personel DENJAKA para prajurit akan mendapatkan pembekalan berupa pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang didapatkan dari pendidikan selama empat bulan. Lokasi latihannya pun tersebar di beberapa daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Banten, dan Kepulauan Seribu.
Kabarnya, salah satu cara yang dilakukan untuk menggembleng personel DENJAKA adalah dengan melepasnya ke laut dengan tangan dan kaki terikat. Tak hanya itu saja, mereka juga dilepas ke dalam hutan dengan hanya berbekal garam saja.