Para astronom belum pernah secara langsung melihat Awan Oort, dan pesawat luar angkasa terjauh yang pernah dikirim manusia - Voyager 1 - tidak akan tiba di sana selama 300 tahun lagi.
Tetapi penelitian baru dan misi luar angkasa yang akan datang mulai mengungkapkan beberapa misterinya. Kunjungan dari komet jauh seperti C/2002 F3 (Neowise) juga memberikan beberapa petunjuk.
Apa itu Awan Oort?
Awan Oort pertama kali diprediksi oleh Jan Oort pada 1950 untuk menjelaskan keberadaan komet seperti Neowise.
Tak seperti komet-komet yang melintas dengan periode pendek, yang umumnya membutuhkan waktu kurang dari 200 tahun untuk mengorbit Matahari dan berasal dari piringan es di luar Neptunus yang disebut Sabuk Kuiper, asal-usul komet dengan orbit jauh lebih panjang ini lebih sulit dijelaskan.
Kebanyakan komet dengan periode panjang butuh 200 hingga 1.000 tahun untuk mengorbit Matahari. Mereka juga punya bentuk orbit yang tak biasa, sangat dekat dengan Matahari kemudian melaju sangat jauh lagi darinya.
Oort berteori, komet-komet ini mungkin berasal dari sebuah cangkang objek, yang sebagian besarnya terbuat dari batu dan es, dan terletak jauh di luar sistem tata surya kita.
Cangkang objek yang sangat besar ini diperkirakan terbentuk sekitar 306 miliar kilometer hingga 756 miliar kilometer dari Matahari. Ini setara dengan 2.000 hingga 5.000 kali jarak Bumi ke Matahari.
Bila jarak 150 miliar kilometer adalah 0,03-0,08 tahun cahaya (atau astronomical unit - AU), maka beberapa beberapa ilmuwan memperkirakan jarak awan ini terbentang hingga 100.000-200.000 AU.
"Sejauh ini kami tidak memiliki penjelasan lain yang lebih masuk akal untuk komet-komet periode panjang, yang tak ada habisnya kami amati," kata Cyrielle Opitom, yang mempelajari komet dan sistem tata surya di Universitas Edinburgh dilansir dari BBC, Selasa (7/2/2023).
"Saat kami merekonstruksi orbit komet-komet itu, mereka tampaknya berbagi aphelion - jarak terjauh dari Matahari - yang sama. Yakni sekitar 20.000 kali jarak Matahari ke Bumi, di tempat yang kita sebut Awan Oort."
(Nanda Aria)