JAKARTA - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Intan Fauzi menyebut naiknya elektabilitas atau tingkat keterpilihan Erick Thohir sebagai calon Wakil Presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 mendatang, tak terlepas dari preferensi publik atas kinerjanya memimpin kementerian BUMN.
Menurut Intan, selama memimpin BUMN, Erick Thohir juga melaksanakan sejumlah terobosan melalui kebijakan konkret dan konsisten, sehingga dampaknya sangat dirasakan masyarakat. Terutama dari sektor penguatan ekonomi.
"Kalau tidak memiliki rekam jejak yang mumpuni, mereka yang ditempatkan di BUMN akan kesulitan menerjemahkan dan mengeksekusi apa yang dimaui Presiden Jokowi. Dan itu tidak berlaku pada Menteri Erick," kata Intan, Selasa (28/3/2023).
Rekam jejak dimaksud, lanjut dia, adalah aktivitasnya sebagai pelaku usaha nasional membuat kompetensi kepemimpinannya semakin kuat. Berkat kepemimpinannya, Kementerian BUMN tercatat berhasil membuat laba pendapatan BUMN semakin meningkat pesat.
Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebut kebijakan Kementerian BUMN yang menjadi mitra komisinya sangat dirasakan masyarakat. Dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), program kerakyatan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Mekaar, Makmur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund, Rumah BUMN sampai dengan PaDi BUMN semua berjalan sesuai dengan harapan orang banyak.
"Kenaikan elektabilitas Erick Thohir ini tentu tidak bisa dipisahkan dari kinerjanya selama ini," ujar Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) itu.
Untuk diketahui, nama Erick Thohir Erick Thohir naik stabil bahkan cenderung naik elektabilitasnya sebagai Cawapres pada berbagai pola survei Tokoh yang Paling Pantas Sebagai Calon Wakil Presiden, baik pada posisi 18 nama, 9 nama, 7 nama, maupun 5 nama. Hal ini menjadi temuan dalam survei nasional Indikator Politik Indonesia yang dirilis beberapa waktu lalu.
Pada pola 18 nama, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 8,8% pada Desember 2022 menjadi 12,9% pada Februari 2023. Demikian juga dengan pola survei 9 nama, elektabilitas Erick Thohir pun meningkat dari 10,3% pada Desember 2022 menjadi 14,5% pada Februari 2023.
Sementara pada simulasi 7 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thohir meningkat dari 19,6% pada Desember 2022 menjadi 21,3%. Begitu pula dengan simulasi 5 nama Cawapres, elektabilitas Erick Thoir melonjak dari 12,9% pada November 2022 dan 13,2% pada Desember 2022 menjadi 17,4% pada Februari 2023.
(Fakhrizal Fakhri )