Hal ini diamini oleh Menteri Dalam Negeri Jose Luis Carneiro, yang mengatakan "keadaan dan motivasi" serangan itu sedang diselidiki.
Dia mengatakan tersangka penyerang adalah "pria yang relatif muda" dengan tiga anak kecil dan istrinya telah meninggal di sebuah kamp pengungsi di Yunani.
Presiden Asosiasi Komunitas Afghanistan, Omed Taeri, mengatakan penyerang tiba di Portugal "setahun yang lalu" dan dibantu oleh pusat Ismaili.
Carneiro mengatakan pria itu sering mengunjungi pusat itu untuk belajar bahasa Portugis, mengumpulkan sumbangan makanan dan untuk pengasuhan anak. Dia menambahkan bahwa para korban bekerja di pusat program dukungan pengungsi.
Polisi mendesak masyarakat untuk menghindari daerah dekat Pusat Ismaili pada Selasa (28/3/2023).
Ismailisme adalah cabang minoritas Islam Syiah. Anggotanya mengakui Pangeran Karim Aga Khan sebagai pemimpin spiritual mereka.
Komunitas Ismaili di Portugal adalah salah satu yang terbesar di benua Eropa, berjumlah ribuan, termasuk banyak yang melarikan diri dari Mozambik selama perang saudara.
(Susi Susanti)